Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhamad Rifki Maulana

Ekonom Yunior Bank Indonesia Kalimantan Timur

Presidensi G20 Indonesia 2022: Momentum Indonesia Pimpin Transformasi Ekonomi Hijau

Kompas.com - 25/09/2021, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan untuk merealisasikan visi tersebut, beberapa negara maju yang tergabung dalam kelompok G7 (Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang) sepakat untuk menghentikan pendanaan internasional ke proyek-proyek yang mengeluarkan emisi karbon tinggi guna mencapai target perubahan iklim pada perjanjian paris.

Peluang Besar Indonesia Pimpin Perubahan

Sayangnya, Indonesia seringkali dianggap tidak serius dalam mewujudkan visi ekonomi hijau tersebut karena masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap SDA yang tidak terbarukan dalam bauran energinya.

Padahal yang jarang khalayak ketahui, Indonesia terus berupaya untuk mewujudkan bauran energi yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut tecermin dari persentase EBT di dalam bauran energi Indonesia yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 yang hanya sebesar 4,97 persen kini telah tumbuh mencapai 11,20 persen pada tahun 2020.

Persentase tersebut diprakirakan akan terus mengalami peningkatan dan ditargetkan mencapai lebih dari 23 persen di tahun 2025 sejalan dengan berlanjutnya rencana pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT dalam beberapa tahun ke depan.

Oleh karena itu, guna mendorong perkembangan EBT nasional maka momentum besar Indonesia yang dipilih menjadi presidensi G20 pada tahun 2022 harus dimanfaatkan, terlebih mengingat melimpahnya potensi EBT yang belum teroptimalkan di Indonesia.

Salah satu upaya konkritnya bisa melalui pembuatan skema kerja sama dengan anggota G20 yang sudah mumpuni dalam pengembangan EBT untuk bersinergi dalam mengakselerasi pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT di Indonesia.

Permasalahan yang kerap terjadi dalam pengembangan EBT di Indonesia maupun negara berkembang lainnya seperti terbatasnya investasi untuk adaptasi teknologi EBT kiranya mampu disolusikan dalam forum strategis tersebut.

Harapannya pertemuan G20 nanti tidak hanya akan berakhir sebagai forum tahunan biasa, namun bisa dikenang sebagai momentum besar Indonesia memimpin transformasi ekonomi hijau dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com