Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Potensi Belanja Produk Halal Capai 3,2 Triliun Dollar AS pada 2024

Kompas.com - 30/09/2021, 21:42 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut potensi belanja produk halal global akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Saat ini, dengan 1,8 miliar penduduk muslim di dunia, terdapat potensi belanja produk halal yang mencapai 2,2 triliun dollar AS.

"Tingkat konsumsi ini diprediksi meningkat 6,2 persen pada tahun 2018-2024, atau mengalami kenaikan hingga 3,2 triliun dollar AS pada 2024," ujarnya saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau Halal Indusrial Park Sidoarjo (HIPS), seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Kamis (30/9/2021).

Sejauh in kata dia, perdagangan produk halal antar negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mencapai 254 miliar dollar AS. Nilai itu disebut dapat mendongkrak produk domestik bruto (PDB) sebesar 1-3 persen.

Sementara itu di sisi investasi, Kemenperin menyampaikan terdapat tiga sektor utama yang berkontribusi dalam perkembangan industri halal, yaitu jasa keuangan syariah sebesar 42 persen, gaya hidup syariah 4 persen, dan yang terbesar dari produk halal sebesar 54 persen.

Baca juga: Erick Thohir soal Pembubaran 7 BUMN: Tak Perlu Tunggu Revisi UU

Dengan persaingan industri halal yang semakin pesat, diperlukan upaya-upaya untuk menarik investor untuk mengembangkan industri halal di Tanah Air.

Saat ini pemerintah sedang menggodok rancangan insentif, terutama bagi pemain industri halal yang berorientasi ekspor maupun memproduksi barang substitusi impor.  Insentif tersebut dapat berupa relaksasi Pajak Penjualan (PPN) bagi penjualan kavling di KIH.

Selanjutnya, Kemenperin mendorong berkembangnya bisnis logistik halal yang menjadi penunjang bagi industri halal. Adanya pemisahan (segregation) dengan produk non-halal pada logistik, dapat menjamin konsistensi dari produk halal.

"Kami juga melakukan penguatan terhadap industri kecil dan menengah (IKM) melalui KIH. Yaitu dengan mengintegrasikan IKM dalam rantai pasok bagi KIH, fasilitasi ekspor dan sertifikasi produk halal, serta melalui program e-Smart IKM dan pengembangan sentra IKM yang telah berjalan," sebutnya.

Baca juga: Perluasan Penerima Subsidi Gaji Tunggu Restu Menko Airlangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com