Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pandora Papers yang Ungkap Skandal Pajak Orang Kaya Dunia?

Kompas.com - 04/10/2021, 13:18 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Ada beberapa alasan yang menjadi alasan banyak orang ingin menyimpan atau memiliki aset di luar negeri, misalnya karena alasan keamanan atau melindungi harta mereka dari pemerintahan yang tak stabil.

Meski menyimpan uang di luar negeri tidak melanggar hukum, namun jika beroperasi menggunakan jaringan perusahaan rahasia untuk mengirim uang ke sana ke mari masuk dalam kategori kejahatan atau tindakan kriminal.

Baca juga: Bank Mandiri Luncurkan Kopra, Apa Itu?


 

Seberapa mudah menyembunyikan uang di luar negeri?

Yang Anda butuhkan hanyalah membentuk sebuah perusahaan cangkang di salaj satu wilayah atau yurisdiksi dengan tingkat kerahasiaan level tinggi. Perusahaan cangkang adalah perusahaan yang dibentuk hanya sebatas nama saja, tanpa memiliki karyawan atau kantor.

Meski demikian, perusahaan cangkang ini dalam pembentukannya membutuhkan dana yang tak sedikit.

Terdapat konsultan khusus yang dibayar untuk membentuk dan menjalankan perusahaan tersebut.

Konsultan itu bisa menyediakan alamat dan nama direktur yang dibayar, meski tak ada jejak mengenai siapa nama di belakang bisnis terebut.

Berapa jumlah uang yang tersebunyi secara offshore?

Tidak ada jumlah yang pasti, namun ICIJ memperkirakan, total uang yang tersembunyi secara offshore sekitar 5,6 triliun dollar AS hingga 32 triliun dollar AS atau sekitar Rp 7.952 triliun hingga Rp 454.400 triliun.

Dana Moneter Internasional sebelumnya juga sempat mengatakan, pemanfaatan wilayah tax haven ini membuat pemerintah dunia mengalami kehilangan potensi pajak hingga 600 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.400 triliun per tahun.

Baca juga: Salah Satu Jenis Strategi Investasi, Apa Itu Dollar Cost Averaging?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com