Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Krisis Energi, Pemerintah Awasi Ekspor Batu Bara

Kompas.com - 21/10/2021, 19:18 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia tengah menghadapi krisis energi, seiring dengan meningkatnya permintaan akan batu bara dan gas alam. Indonesia pun berupaya untuk tidak ikut masuk dalam krisis energi.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, saat ini pemerintah tengah memantau dengan ketat ekspor batu bara yang dilakukan pengusaha dalam negeri.

Baca juga: Dongkrak Kinerja Ekspor, Menkop UKM Lepas Pengiriman Mangga Gresik ke Singapura

Ia bilang, berbagai negara saat ini sedang berlomba-lomba untuk memenuhi pasokan batu bara demi menjaga ketahanan energinya agar pembangkit listrik bisa terus beroperasi. Hal ini pada akhirnya membuat harga batu bara melonjak.

"Sekarang yang dari hari ke hari kami lagi pelototin adalah jaminan supply chain-nya, terutama batu bara. Karena sekarang komoditas batu bara lagi naik. Beberapa negara sudah mengalami krisis energi, krisis listrik," ungkap Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/10/2021).

"Jadi batu bara ini banyak tantangannya, godaannya untuk di ekspor karena semakin bagus harganya dan banyak negara yang butuh," imbuh dia.

Rida mengatakan, Indonesia yang memiliki kekayaan alam batu bara pun patut bersyukur, tetapi pengawasan perlu dilakukan agar sebagian besar komoditas ini tak malah lari ke luar negeri.

Ia menjelaskan, sebelum fenomena krisis energi ini terjadi, Indonesia telah memiliki kebijakan domestic market obligation (DMO) atau kewajiban pemenuhan kebutuhan domestik.

Baca juga: Mendag: Nilai Ekspor RI Agustus 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Maka batu bara tak bisa seluruhnya di ekspor, meski harga atau permintaan sedang meningkat di global. Lantaran produsen harus lebih dahulu memenuhi kebutuhan dalam negeri sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

"Jadi tidak boleh semuanya diekspor meskipun harga lagi bagus, tetapi ada kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, yaitu disebut DMO, baik itu volumenya maupun harganya," jelas dia.

Rida bilang, pengawasan akan kebijakan DMO perlu dilakukan, terlebih kondisi cuaca di dalam negeri saat ini tengah menantang sehingga membuat beberapa tambang mulai kebanjiran.

Meski demikian, kata dia, dengan manajemen dan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya tantangan cuaca ini diharapkan bisa dihadapi, sehingga pasokan batu bara tetap terjaga.

"Faktor dalam negeri juga ikut mempengaruhi, sehingga kami senantiasa memantau hal ini dari hari ke hari," kata Rida.

Baca juga: Kata Menko Airlangga, Ini Bahayanya Apabila Harga Batubara Kemahalan

Selain itu, pemerintah juga mengawasi angkutan logistik batu bara. Sebab, komoditas batu bara harus berbagi kapal tongkang dengan kebutuhan ekspor maupun kebutuhan distribusi hasil tambang lainnya.

"Kami itu sampai melototin tongkangnya ada di mana, karena ini menantang, banyak yang pakai untuk ekspor juga. Tapi di dalam negeri juga (tongkang) dipakai untuk angkut komoditas non batu bara karena smelter kita juga sudah mulai beroperasi," ungkap Rida.

Oleh sebab itu, kata Rida, dalam upaya menjaga ketahanan energi, diperlukan kerja sama antar pihak, seperti dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pihaknya telah berkordinasi dengan Kemenhub terkait pengawasan terhadap angkutan yang menggunakan tongkang.

"Jadi kalau ditanya apakah akan terjadi krisis (di Indonesia)? Yah jangan sampai terjadi krisis. Kita berlebih dari sisi instalasi (pembangkit listrik)," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com