Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rugi 6 Tahun Beruntun, Bank Jago Akhirnya Cetak Laba Rp 14 Miliar

Kompas.com - 22/10/2021, 08:14 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2021.

Hal itu terefleksikan dari laba bersih perusahaan sebesar Rp 14 miliar pada periode Juli-September 2021, mengakhiri rentetan kerugian yang dialami selama 6 tahun berturut-turut.

“Meski laba tahun berjalan masih negatif, kami tetap bersyukur atas pencapaian ini,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Kode Bank Jago untuk Keperluan Transfer

Capaian tersebut selaras dengan melesatnya penyaluran kredit Bank Jago, sehingga mendongkrak pendapatan bunga perusahaan.

Penyaluran kredit Bank Jago hingga akhir September 2021 mencapai Rp 3,73 triliun, melonjak 502 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Pertumbuhan kredit terutama terjadi di kuartal III dengan kenaikan sebesar Rp 1,56 triliun dari posisi kuartal sebelumnya (Q to Q).

Dengan melonjaknya penyaluran kredit, Bank Jago tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian, yang terefleksikan pada rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) sebesar 0,6 persen.

“Persentase kenaikannya terlihat tinggi karena kami berangkat dari baseline yang rendah. Tapi kami melihat kemajuan bisnis yang konsisten dari waktu ke waktu,” tutur Kharim.

Baca juga: Ribbit Capital Resmi Jadi Investor Bank Jago

Pertumbuhan kredit sebesar 502 persen yoy berdampak pada pendapatan bunga yang meningkat 478 persen menjadi Rp 355 miliar.

Sementara itu, beban bunga terkerek 104 persen menjadi Rp38 miliar. Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih senilai Rp 318 miliar, atau tumbuh 640 persen.

Adapun net interest margin (NIM) Bank Jago kini berada di angka 6,1 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,4 persen.

Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari upaya Jago memperbanyak komposisi dana murah.

Hingga akhir September 2021, total dana pihak ketiga mencapai Rp 2,54 triliun, tumbuh 564 persen.

Baca juga: Lewat Fitur Kantong, Bank Jago Fasilitasi Nasabah Menabung hingga Investasi Rutin

Dari jumlah tersebut, porsi dana murah atau CASA sebanyak Rp 985 miliar, melonjak 1.031 persen, sedangkan deposito senilai Rp 1,6 triliun, meningkat 427 persen.

Pertumbuhan kredit yang agresif, rasio NPL di level rendah dan kemampuan memperbaiki struktur biaya dana, berdampak positif pada perolehan laba bersih senilai Rp 14 miliar.

Sementara itu, aset Jago mencapai Rp 11 triliun per akhir September 2021, tumbuh 536 persen secara tahunan.

“Kami optimistis kinerja kami di masa mendatang akan terus membaik dan Jago akan menjadi bank digital yang profitable serta mampu untuk tumbuh secara berkelanjutan,” ucap Kharim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com