Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal III-2021

Kompas.com - 31/10/2021, 18:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk mencatatkan perolehan laba bersih Rp 831 miliar pada kuartal III-2021, atau tumbuh 93 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (secara tahunan) yang hanya Rp 430 miliar.

Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh secara signifikan 21 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 124,2 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45 persen secara tahunan dan pertumbuhan KPR sebesar 23 persen secara tahunan.

Sementara itu, pertumbuhan asset Bank Permata di kuartal III tahun 2021 adalah sebesar 31 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 219 triliun yang mempertahankan PermataBank di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset.

“Menjelang tutup tahun 2021, PermataBank terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten. Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank,” kata Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant dalam siaran pers, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Hingga September 2021, Realisasi Subsidi Listrik Capai Rp 37,39 Triliun

Chalit mengungkapkan, dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23 persen YoY terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28 persen.

Kenaikan ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang.

Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 53 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen.

Pada kuartal III tahun 2021, Bank Permata membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp 7,5 triliun atau tumbuh sebesar 17 persen YoY dan Laba Operasional sebelum Pencadangan tumbuh sebesar 28 persen YoY menjadi sebesar Rp 3,5 triliun.

Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 28 persen. Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, secara optimal.

Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi sebesar 88 persen, membaik dari periode Siaran Pers 29 Oktober 2021 yang sama tahun lalu sebesar 92 persen yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, sejalan dengan perbaikan kualitas portfolio kredit Bank.

Kualitas portfolio kredit Bank masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3 persen dan 0,9 persen, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8 persen dan 1,5 persen.

“Secara pruden Bank membukukan pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi yang masih berlangsung, dengan mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217 persen, hampir dua kali lipat dibandingkan rasio NPL coverage tahun lalu sebesar 118 persen,” kata dia.

Baca juga: Bagaimana Aturan Perdagangan Mata Uang Kripto di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com