Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur BNI: Pasar Agak Berlebihan Respons Digitalisasi Perbankan

Kompas.com - 05/11/2021, 14:05 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital pada sektor perbankan tengah mengalami percepatan. Hal ini ditandai dengan semakin masifnya layanan digital perbankan dan juga kemunculan bank digital.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, digitalisasi pada sektor perbankan merupakan suatu keniscayaan, khususnya yang berkaitan dengan proses internal, platform, dan ekosistem perbankan.

"Digitalisasi suatu keniscayaan. Kalau bank konvensional sudah pasti harus melakukan transformasi digital," kata dia dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Siap Luncurkan Bank Digital, BNI Akuisisi Bank Kecil

Namun demikian, YB menilai, saat ini sebagian orang terlalu berlebihan dalam merespons kehadiran layanan digital perbankan atau bank digital. Banyak orang disebut terlalu berekspektasi tinggi terhadap kehadiran layanan digital itu.

"Saya rasa digitalisasi ini suatu keniscayaan. Tetapi, yang terjadi saat ini market agak over mereaksinya, sehingga bayangannya it is so good," ujarnya.

"Bahwa nantinya benar-benar akan sukses atau enggak, masih perlu pembuktian," tambahnya.

YB menyadari digitalisasi perbankan menawarkan sejumlah keunggulan. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh layanan digital ialah efisiensi.

Akan tetapi, saat ini persaingan industri perbankan nasional sudah ketat. Sebagian besar masyarakat bahkan sudah menjadi nasabah bank konvensional.

Baca juga: Buka Rekening Lewat BNI Mobile Banking Bisa Dapat Mobil Tesla

"Kalau kita sekarang terdapat 260 juta penduduk, sudah jadi rebutan 100 bank lebih. Ada muncul entitas baru, bank digitla, itu kan nambah," katanya.

Dengan telah terjaringnya sebagian besar masyarakat oleh bank-bank konvensional, YB menyoroti fokus segmentasi dan strategi bank digital ke depannya.

"Karena itu, larinya ke strategi masing-masing. Apakah memiliki strategi yang tepat untuk mengakuisisi customer-nya, membentuk ekosistemnya, ekosistem customer masing-masing bank," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com