Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Cara Menghitung Dana Pensiun | Luhut Cium Motif Politik di Balik Tuduhan Keruk Untung Bisnis PCR

Kompas.com - 08/11/2021, 05:39 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Dilihat pada Minggu (7/11/2021), akun Instagram resmi Kementerian PUPR membeberkan bahwa unggahan soal jalan tol tidak aman dianggap sebagai kabar hoaks.

Selengkapnya simak keterangan PUPR di sini

4. Soal Tuduhan Keruk Untung Bisnis PCR, Luhut Cium Ada Motif Politik

Bak bola salju yang terus menggelinding liar, kabar soal perusahaan penyedia PCR yang sebagian sahamnya dimiliki perusahaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, terus meruncing jadi polemik nasional.

Perusahaan yang dimaksud yakni PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Korporasi yang berkantor di Cilandak ini merupakan salah satu pemain besar dalam penyedia layanan tes PCR dan antigen untuk mendeteksi Covid-19 di Indonesia.

Sebagai perusahaan bermodal besar, PT GSI memiliki laboratorium modern dan berkapasitas besar dan mampu melakukan tes PCR sebanyak 5.000 tes per hari.

Luhut diketahui memiliki saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) secara tak langsung melalui dua perusahaan tambang yang terafiliasi dengannya, yakni PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.

Simak kata Luhut mengenai motif politik di balik ramainya tudingan tersebut di sini

5. 10 Tips Memulai Bisnis Air Minum Isi Ulang dari Nol

Sering lihat orang antre isi ulang air minum di sebuah depot pinggir jalan? Bisnis yang menarik dan menjanjikan bukan?

Semua orang butuh air minum. Tetapi tidak semuanya memiliki akses air bersih, seperti memasang PAM.

Akhirnya lebih praktis beli jadi. Bisa beli langsung di depot dengan mengisi galon kosong yang dibawa dari rumah, atau membeli di warung dengan menukar galon.

Itu dari segi pembeli. Bagaimana dengan si penjual? Ini adalah bisnis yang memiliki prospek bagus. Tak heran, penjual air minum isi ulang semakin menjamur.

Nah baca tips memulai bisnis ari minum di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com