Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi Rp 2 Triliun untuk Indah Kiat

Kompas.com - 15/11/2021, 21:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DKI memimpin kredit sindikasi senilai Rp 2 triliun ke PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Kredit sindikasi ini melibatkan 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.

Adapun bank-bank daerah yang terlibat yakni Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Sumsel Babel, Bank Maluku Malut, Bank Papua, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo.

Pada sindikasi tersebut Bank DKI bertindak sebagai Mandated Lead Arranger, sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow dan kreditur. Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dilakukan antara Bank DKI dan INKP di Jakarta pada Senin (15/11/2021).

Baca juga: Pendapatan Bunga Melesat, Bank DKI Bukukan Laba Bersih Rp 564 Miliar

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengatakan, penyaluran kredit sindikasi diberikan dalam bentuk kredit investasi refinancing kepada Indah Kiat Pulp & Paper yang berlokasi Kabupaten Siak, Riau.

"Kami melakukan kolaborasi sindikasi kredit bersama 12 BPD lainnya dengan total partisipasi sebesar Rp 2 triliun. Bank DKI menyalurkan dengan porsi senilai Rp 500 miliar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

Secara rinci untuk porsi kredit yang disalurkan bank lainnya, yakni Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing sebesar Rp 270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp175 miliar, serta Bank Maluku Malut Rp 110 miliar.

Selain itu, Bank Papua sebesar Rp 95 miliar, lalu Bank Kalteng, Bank Sulselbar, dan Bank Kalsel masing-masing Rp 85 miliar, serta Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo masing-masing Rp 50 miliar.

Menurutnya, penyaluran kredit sindikasi ini dengan pertimbangan bahwa industri pulp & paper di Indonesia dinilai masih sangat prospektif. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber bahan baku yang terbesar serta keunggulan komparatif dalam hal produktivitas.

Baca juga: Ramai-ramai Bank Gandeng E-commerce Luncurkan Kartu Kredit

Selain itu, produksi pulp di Indonesia pun menempati peringkat ke-8 dan peringkat ke-6 dalam industri kertas.

“Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini," kata Fidri.

Adapun Bank DKI telah menyalurkan kredit ke Indah Kiat Pulp & Paper, baik secara bilateral maupun sindikasi. Beberapa penyaluran kredit yang dilakukan diantaranya Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai Rp 1,4 triliun di tahun 2018.

Selain itu, Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Mesin Pulp Making 8 sebesar Rp 1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 600 miliar di tahun 2020. Semua kredit tersebut dalam kolektibilitas lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com