Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Dana BRI Sentuh 2,14 Persen, Terendah Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 29/11/2021, 12:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menekan cost of fund atau biaya dana melalui berbagai langkah, salah satunya dengan melakukan transformasi struktur liabilitas.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, upaya tersebut telah membuahkan hasil, dengan biaya dana yang terus menurun dan mencapai level 2,14 persen pada akhir September 2021, jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,45 persen.

"Biaya dana ini adalah yang terendah sepanjang sejarah," kata dia dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Revisi UU Cipta Kerja, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal?

Bank yang berfokus pada segmen UMKM itu mencatat, biaya dana perusahaan terus menurun setiap tahunnya. Pada 2019, biaya dana mencapai 3,58 persen, kemudian turun menjadi 3,22 persen pada 2020, dan akhir kuartal III-2021 menjadi 2,14 persen.

Sunarso menjelaskan penurunan biaya dana tersebut tak terlepas dari upaya perseoran dalam meningkatkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Pada kuartal ketiga 2021 dana murah BRI tercatat Rp 673,1 triliun.

Jumlah yang dibukukan tersebut naik sekitar 5,3 persen dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp 639,2 triliun. Hingga kuartal ketiga 2021, tabungan yang dihimpun BRI mencapai Rp 467,7 triliun dan giro sebesar Rp 205,5 triliun.

Baca juga: Jangan Pinggirkan Sektor Perikanan di Danau Toba

Adapun total dana pihak ketiga yang dibukukan BRI hingga September 2021 mencapai sebesar Rp 1.121 triliun, atau naik sekitar 5,5 persen dari kurun waktu yang sama pada 2020 yakni sebesar Rp 1.062,7 triliun.

Lebih lanjut Sunarso menyebutkan, penurunan biaya dana erat kaitannya dengan efisiensi biaya pendanaan yang dilakukan BRI melalui langkah-langkah strategis transformasi, seperti memperkuat retail payment dan transaksi perbankan.

"Jadi artinya, efisiensi dari sisi biaya pendanaan, biaya dana berhasil dilakukan oleh BRI melalui berbagai program transformasi tentunya. Dengan memperkuat retail payment, transaction banking dan juga inisiatif-inisiatif lain terkait dengan micro payment," ucap Sunarso.

Membaiknya cost of fund menjadi salah satu pendorong kinerja pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BRI. Tercatat hingga kuartal ketiga 2021, BRI berhasil mencatatkan NII sebesar Rp 72,43 triliun, tumbuh 26,88 persen.

Baca juga: SKK Migas: Transisi Energi Harus Didukung Roadmap yang Jelas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com