Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan Industri Telemedicine di Indonesia

Kompas.com - 02/12/2021, 14:54 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi layanan kesehatan digital alias telemedicine banyak bermunculan di Tanah Air. Hal ini karena sejak pandemi Covid-19, masyarakat lebih memilih untuk berkonsultasi kesehatan secara online daripada harus langsung ke rumah sakit.

Executive Director Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani mengatakan, di balik bermunculannya berbagai aplikasi telemedicine seperti Halodoc, KlikDokter hingga Good Doctor, industri tersebut memiliki berbagai tantangan.

"Tantangan pertama itu adalah culture challenge atau tantangan budaya yang mana masih ada juga ditemukan orang-orang di Indonesia yang masih tetap memilih bertemu untuk konsultasi secara langsung atau tatap muka," ujar Devi dalam Press Briefing Indonesia Services Dialogue (ISD) di Jakarta, Kamis (2/11/2021).

"Memang ada juga yang memilih menggunakan telemedicine tapi banyak juga yang merasakan kalau konsultasi secara langsung lebih puas," sambung dia.

Baca juga: Penggunaan Layanan Telemedicine Diprediksi Akan Terus Meningkat

Tantangan kedua bagi industri telemedicine yaitu rendahnya literasi digital. Hal ini tak hanya terkait dengan pengguna telemedicine saja, tapi juga dari tenaga medis.

"Telemedicine tentu harus punya tenaga medis yang banyak. Sementara yang paham atau yang memiliki literasi digital yang baik itu sedikit," kata Devi.

Tantangan ketiga yaitu infrastruktur jaringan internet di Indonesia yang belum merata. Devi menuturkan hal ini akan menjadi penghambat layanan telemedicine yang mengandalkan akses internet.

"Telemedicine ini kan bisa dimanfaatkan atau diakses ketika koneksi jaringannya kuat kan. Kalau tidak yah tentu enggak bisa," ungkap Devi.

Sementara itu, Asisten Deputi Investasi Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Farah Heliantina memprediksi permintaan layanan telemedicine akan semakin tinggi.

Menurutnya, permintaan layanan telemedicine ini akan semakin besar karena didorong adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia yang cukup besar.

"Misalnya ke depan akan semakin banyak anak muda yang sudah paham teknologi dan tentu demandnya juga akan semakin besar. Belum lagi akan semakin banyak kampanye kesehatan dan adanya peningkatan gaya hidup. Ini akan menjadi tren baru dalam lifestyle orang-orang," kata Farah.

Baca juga: Bagaimana Prospek Sektor Pertanian di Pasar Saham?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com