Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Awal Sesi Masih Merah

Kompas.com - 06/12/2021, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (6/12/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.535,01 atau turun 3,49 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.538,5.

Sebanyak 166 saham melaju di zona hijau dan 224 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 916,56 miliar dengan volume 2,32 miliar saham.

Baca juga: Bisakah IHSG Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 0,6 persen, dan Hang Seng Hongkong 0,9 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 0,9 persen, dan Shanghai Komposit 0,4 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,17 persen, S&P 500 turun 0,84 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq melemah 1,9 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk long white body setelah rebound di support MA50 dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.

“IHSG diprediksi menguat. Namun penguatan diperkirakan bersifat sementara mempertimbangkan banyaknya kekhawatiran dan sentimen negatif sepekan terakhir,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.07 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.437 per dollar AS, atau turun 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.420 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena sentiment negative dari varian baru Covid-19, Omicron. Kekhwatiran pasar terhadap perkembangan virus Omicron masih memberikan sentimen negatif ke pasar aset berisiko pagi ini. Sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak negatif.

“Nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan terhadap dollar AS hari ini karena sentimen negatif dari Omicron dan percepatan tapering Bank Sentral AS. Pasar juga masih mengantisipasi kemungkinan percepatan tapering Bank Sentral AS,” kata Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.380 per dollar AS.

Baca juga: IHSG DItutup Turun 45 Poin, Asing Jual BBCA, SMGR, dan ASII

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com