Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama AiChat, Kemenkes dan Novo Nordisk Kembangkan Chatbot WhatsApp untuk Perangi Diabetes

Kompas.com - 10/12/2021, 20:20 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

 

KOMPAS.com – Novo Nordisk bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bermitra dengan AiChat mengembangkan chatbot WhatsApp berbahasa Indonesia, TanyaGendis.

Layanan itu dibuat untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai penyakit diabetes kepada masyarakat Indonesia.

Perlu diektahui, Kemenkes mencatat bahwa jumlah pengidap diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021.

Sebagian besar pengidap tidak dapat mengelola penyakitnya dengan baik karena kesadaran yang terbatas, kepatuhan medis yang buruk, serta gaya hidup dan pola makan yang tidak tepat.

Vice President sekaligus General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty mengatakan, bersama Kemenkes dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), pihaknya akan meningkatkan akses edukasi tentang diabetes kepada masyarakat.

Tujuannya, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pencegahan diabetes

“Iklan layanan masyarakat juga akan disebarluaskan melalui berbagai media sosial dan tempat-tempat umum untuk menjangkau masyarakat, termasuk generasi muda. Dengan begitu, masyarakat dapat menjalani gaya hidup yang lebih baik dan mencegah diabetes sejak dini,” tambahnya.

Adapun kampanye mengenai pencegahan diabetes lewat chatbot dan iklan layanan masyarakat juga menyoroti bahwa tindakan kolektif dan individu akan terus mendorong kemajuan dan terus menggerakkan masyarakat secara luas untuk memberantas diabetes.

Chatbot berbahasa Indonesia

Perlu diketahui, chatbot TanyaGendis telah berbasis artificial intelligence (AI) dan memakai bahasa Indonesia dalam pelayanannya.

Lewat fasilitas tersebut, masyarakat dapat mengikuti tes skrining untuk mengetahui risiko terkena diabetes, mempelajari cara menyesuaikan gaya hidup untuk mencegah diabetes, dan mencari tahu fasilitas medis terdekat untuk pemeriksaan.

TanyaGendis memanfaatkan pemrosesan bahasa natural (NLP) dan neural networks yang dalam. Dengan begini, chatbot dapat berinteraksi dengan cepat dan menjawab pertanyaan dengan tepat.

“Semua industri, termasuk layanan kesehatan, mempercepat laju transformasi digital mereka dengan menggunakan teknologi digital untuk merespons, dan pulih dari pandemi ini. Sering kali, mereka melakukannya dengan cara yang akan membuat mereka lebih kuat, lebih kreatif, dan lebih tangguh,” ujar Managing Partner di AiChat Indonesia Sudono Salim.

Mempertimbangkan hal itu, ia mengaku bahwa AiChat antusias bermitra dengan para pemimpin industri seperti Novo Nordisk untuk membantu pencegahan dan pengobatan diabetes.

“Dengan mendorong penggunaan teknologi canggih di seluruh industri, AiChat berharap dapat membantu bisnis dan individu untuk merangkul inovasi dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada di masa depan,” tambahnya

Sebagai informasi, chatbot TanyaGendis sudah diluncurkan pada Jumat (3/12/2021). Masyarakat yang ingin menggunakan layanan ini dapat mengirimkan pesan 'Hai' ke nomor +62 812 8000 5858 melalui aplikasi WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com