Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OASA Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Naik 30 Persen pada 2022

Kompas.com - 28/12/2021, 14:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) Bobby Gafur Umar mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan bersih naik 30 persen pada 2022.

“Kalau untuk 2020 dan 2021 dengan situasi krisis yang ada memang profilnya tidak banyak berubah. Kita sangat konservatif menjaga neraca perusahaan. Hal yang penting neraca perusahaan bisa positif di akhir akhir tahun. Di tahun 2022 dengan bisnis eksisting kita akan targetkan pertumbuhan 30 persen,” kata Bobby dalam public expose Selasa (28/12/2021).

Di kuartal-III 202, OASA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 3,3 miliar atau tumbuh 197,15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 1,12 miliar.

Perolehan laba bersih perseroan juga tumbuh 3,2 persen menjadi Rp 1,03 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 1 miliar.

Baca juga: Sibuk Lobi Internasional, Sri Mulyani Hemat Anggaran Vaksin Sampai Rp 13 Triliun

“Kita bisa tumbuh anorganik dengan melakukan terobosan, menyediakan jasa dan kontruksi yang bisa memberikan posisioning yang lebih baik bagi OASA kedepannya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian itu.

Sementara untuk anggaran modal belanja atau Capex tahun depan, Bobby mengungkapkan perusahaan tidak menganggarkan Capex dalam jumlah besar dan anggaran tersebut masih belum final.

“Kami kan kontraktor penyedia jasa, selama ini kami tidak ada capex besar. Capex yang ada cukup minimal untuk kemampuan dari bidang usaha kita selaku penyedia jasa. Kita juga akan memperkuat partnership, selain itu kita tahun depan ada Lembaga keuangan yang akan masuk ke kita untuk memudahkan akses pembiayaan,” kata dia.

Di tahun 2022, perseroan berkomitmen untuk meningkatkan transisi teknologi. Namun, untuk melakukan transisi teknologi tentunya butuh biaya yang besar. Untuk itu perseroan berencana mencari pendanaan murah untuk jangka panjang.

Baca juga: Buwas Sebut Pemerintah Masih Punya Utang ke Bulog Rp 4,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com