"Sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan," ucap Erick.
Adapun menurut data Kementerian ESDM, produksi batu bara di 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta ton-664 juta ton, lebih tinggi dari target produksi batu bara 2021 yang mencapai 625 juta ton.
Sementara itu, kebutuhan batu bara dalam negeri juga diprediksi meningkat di tahun ini mencapai 190 juta ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.
Selain itu, data Kementerian ESDM turut mengungkapkan, fenomena alam seperti badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November 2021 lalu sangat berpengaruh pada produksi batu bara di tahun lalu.
La Nina telah meningkatkan curah hujan tinggi yang menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember 2021 mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.
Di sisi lain, penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember 2021 pun baru menyentuh 121,3 juta ton atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.
Baca juga: Daftar Negara yang Memiliki Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia
Maka dalam rapat bersama tersebut disepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa di-review per bulan. Serta bagi yang tidak menepati sesuai kontrak akan dipenalti tinggi bahkan dicabut izinnya.
"Lalu kami tetap mendukung pengembangan ekspor bersama Menteri Perdagangan sebagai pemasukan devisa negara dengan mengkalkulasi berapa kebutuhan dalam negeri. Sedangkan dengan Menteri Perhubungan akan dilakukan sinergi dengan para pihak untuk menangani logistik," papar Erick.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan melarang ekspor batu bara selama sebulan pada periode 1-31 Januari 2022. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan batu bara PLN yang saat ini pasokannya sangat rendah.
Larangan ekspor batu bara sementara itu, tertuang dalam surat Nomor B-1605/MB.05/DJB.B/2021 yang diterbitkan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba).
Baca juga: Ini Daftar Negara Tujuan Ekspor Batu Bara Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.