KOMPAS.com – Pembangunan bekelanjutan tengah menjadi tren tak hanya di dunia, tetapi juga Indonesia. Investasi pun bak menemukan era yang baru, yakni dipilih yang mengedepankan aspek-aspek environment, social, and governance (ESG).
Hal itu tecermin dari besarnya animo investor lokal maupun internasional akan produk-produk investasi berbasis ESG. Investor cenderung memilih perusahaan yang tidak merusak lingkungan sebagai pilihan berinvestasi.
“Total dana kelolaan reksa dana yang mengacu pada indeks saham bertema ESG sebesar Rp 3,4 triliun pada Oktober 2021 atau naik 80 kali lipat dari total dana kelolaan pada 2016 sebesar Rp 42,2 miliar,” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi seperti dilansir dari Kontan, Minggu (23/12/2021).
Direktur Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) Riki Frindos juga menjelaskan, tren investor maupun manajer investasi mempertimbangkan aspek ESG dalam mengambil keputusan investasi.
Mereka terdorong kesadaran bahwa, aspek tersebut memengaruhi performa investasi.
Mengutip riset dari New York University pada 2021 mengenai bagaimana investor memberikan nilai terhadap perusahaan-perusahaan besar, disebutkan bahwa 10 persen penilaian investor direpresentasikan dari tangible assets, seperti financial capital dan manufactured capital.
Sisanya atau 90 persen lain diwakili oleh intangible assets seperti intellectual capital, human capital, serta social dan cultural relationship capital.
Baca juga: Ini Alasan BTPN Syariah Terus Genjot Pembiayaan ke Segmen Ultra Mikro
“Riset itu menunjukkan hasil bahwa kinerja ESG berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sehingga akhirnya berdampak terhadap kinerja saham. Ini membawa value kepada perusahaan sehingga harus dikelola dengan baik," kata Riki.
Ke depan, tren tersebut akan semakin meningkat. Terlebih, pemerintah Indonesia sudah berkomitmen lewat Konferensi Perubahan Iklim untuk berkontribusi untuk mengimplementasikan target pengurangan emisi.
Karenanya, proyek-proyek yang memenuhi aspek pembangunan berkelanjutan perlu didukung. Sebaliknya, perusahaan yang belum memenuhi aspek itu didorong untuk mulai mengaplikasikannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.