Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangkan 17 Ahli dari China, Luhut Targetkan Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung April 2022

Kompas.com - 12/01/2022, 19:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung progres pembangunan lintasan rel serta terowongan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Rabu (12/1/2022) siang tadi.

Luhut bilang, proyek tunnel (terowongan) 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut ditargetkan akan rampung pada April tahun ini. Ditambah lagi, pengerjaan proyek ini dibantu para tenaga ahli asal China yang akan didatangkan.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Sampai Bandung, Ridwan Kamil: Saya Maklum...

"Saya mendengar bahwa KCJB mendatangkan orang-orang hebat yaitu para ahli di bidang konstruksi dari perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dimana mereka nanti akan dibantu oleh 17 ahli grouting dari Tiongkok sehingga pekerjaan ini ditargetkan bisa rampung pada akhir April 2022 yang sekaligus menggenapkan 13 terowongan lainnya dengan total panjang keseluruhan 16.662 meter. Seluruh rangkaian pekerjaan ini telah mencakup 72,5 persen dari progress keseluruhan project," ucapnya lewat akun Instagram resmi, Rabu.

Baca juga: 6 Fakta di Balik Proyek Rel Kereta Api Layang Terpanjang Solo-Semarang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung progres pembangunan lintasan rel serta terowongan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Rabu (12/1/2022) siang.DOK. KCIC Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung progres pembangunan lintasan rel serta terowongan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Rabu (12/1/2022) siang.
Selama meninjau proyek tersebut, Luhut melihat proses pembangunan yang begitu rumit sehingga membutuhkan kewaspadaan yang begitu tinggi.

Lantaran, pembangunan terowongan KCJB ini sambung Luhut, berada di atas lahan yang mudah rapuh.

Maka dari itu, pekerjaan pembangunan KCJB tentunya perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi.

Baca juga: PLN Batubara Terancam Dibubarkan, Erick Thohir: PLN Nanti Dibuat 3 Subholding

 

Pertimbangan faktor keselamatan dan terowongan berkedalaman 53,6 meter

Tunnel 2 atau erowongan 2 juga merupakan terowongan single-hole double track Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 meter. DOK. KCIC Tunnel 2 atau erowongan 2 juga merupakan terowongan single-hole double track Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 meter.
Pertimbangan berbagai faktor keselamatan menurutnya juga perlu diperhatikan secara serius, mengingat pembangunan semacam ini belum pernah dilakukan di Indonesia.

"Saat turun dari kereta inspeksi, saya menyaksikan sendiri bagaimana terowongan yang memiliki total panjang 1.052 m ini adalah salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi. Belum lagi, terowongan 2 juga merupakan terowongan single-hole double track dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 m," kata dia.

"Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area clay shale atau jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspose penggalian pada saat konstruksi," lanjut Luhut.

Dari semua rangkaian pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung inilah yang ia menyebutnya sebagai menembus ketidakmungkinan.

"Di tengah dunia yang bergerak cukup cepat, hari ini keberanian untuk berubah dan mengubah merupakan fondasi untuk membangun Indonesia maju kedepannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com