Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Menguat, Harga Minyak Diproyeksi Tembus 100 Dollar AS Per Barrel Tahun Ini

Kompas.com - 20/01/2022, 10:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah global tengah berada dalam tren penguatan, dan menyentuh level tertinggi sejak 2014. Kenaikan harga minyak mentah diprediksi terus berlanjut sepanjang tahun ini.

Goldman Sachs memproyeksi, harga minyak mentah global dapat menyentuh level 100 dollar AS per barrel pada periode kuartal III-2021. Ini lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya, di level 80 dollar AS per barrel.

Baca juga: Melonjak Rp 12.000 per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Raksasa perbankan investasi itu juga memproyeksi, penguatan itu akan berlanjut pada 2023, di mana harga minyak acuan global, Brent, mampu mencapai level 105 dollar AS per barrel. Ini juga lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya, di level 85 dollar AS per barrel.

"Kami tidak memproyeksikan harga minyak acuan Brent diperdagangkan di atas 100 dollar AS per barrel dengan alasan kehabisan cadangan, karena sumber daya serpih masih besar," tulis Tim Goldman Sachs, dikutip dari CNN, Kamis (20/1/2022).

Namun, harga minyak serpih diprediksi mengalami kenaikan ke depan, seiring dengan mulai menurunnya minat investasi ke sektor minyak, imbas dari transisi energi.

Baca juga: Mulai Bangkit, IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Pada sesi perdagangan pagi hari ini, harga minyak mentah global jenis Brent diperdagangkan di level 87,92 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di level 86,5 dollar AS per barrel.

Investor yang mulai khawatir akan terjadinya pengurangan pasokan minyak mentah dari produsen raksasa Rusia dan Uni Emirat Arab akibat tensi geopolitik yang tengah terjadi menjadi pemicu utama harga komoditas energi ini terus melesat.

Berbagai analis dan pedagang menyatakan, berbagai jenis pemadaman atau pengurangan pasokan minyak mentah akan langsung menurunkan harga di pasar global, mengingat saat ini permintaan tengah meningkat dan kekurangan stok juga terjadi di sejumlah negara.

Merebaknya Covid-19 varian Omicron juga dinilai belum berdampak signifikan terhadap permintaan minyak mentah.

Laporan Organisasi Negara Pengespor Minyak (OPEC) memprediksi, konsumsi minyak dunia akan mencapai 100,8 juta barrel per hari pada tahun ini, naik 4,2 juta barrel per hari dibanding tahun lalu.

Baca juga: Simak, Ini Cara Dapat Minyak Goreng Gratis di Indomaret

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com