Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Bangkit, IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Kompas.com - 20/01/2022, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (19/1/2022). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.604,25 atau naik 12,27 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.591,98.

Sebanyak 214 saham melaju di zona hijau dan 149 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,03 miliar dengan volume 1,3 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Melemah Lagi? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 0,08 persen, Shanghai Komposit 0,25 persen, dan Hang Seng Hong Kong yang menguat 1,43 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,01 persen.

Wall Street pagi tadi ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,96 persen, S&P 500 melemah 0,97 persen, dan Nasdaq turun 1,15 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk formasi three black crows dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross.

Baca juga: BEI: Perpanjangan Kebijakan Diskon Biaya Pencatatan Saham Masih Dikaji

“Pola tersebut mengindikasikan potensi pelemahan masih cukup besar. Investor akan mencermati hasil kebijakan suku bunga china dan Bank Indonesia yang akan segera dirilis,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.339 per dollar AS, atau naik 25 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.364 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga acuan the Fed dan kekhawatiran kenaikan inflasi global.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini karena sentimen tersebut," kata Ariston kepada Kompas.com.

Yield obligasi pemerintah AS pada perdagangan kemarin tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 1,9 persen, lebih tinggi dari sehari sebelumnya.

Kenaikan yield ini mengindikasikan, pasar berekspektasi suku bunga acuan AS akan naik dalam waktu dekat. Kenaikan inflasi global bisa menjadi momok bagi pemulihan pertumbuhan ekonomi global seperti perekonomian negara berkembang.

"Ini bisa mendorong pasar keluar dari rupiah," ujarnya.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS – Rp 14.400 per dollar AS, sementara potensi support ke kisaran Rp 14.320 per dollar AS.

Baca juga: BEI: IPO Unicorn dan Centaur Diharapkan Berkontribusi pada Peningkatan Kapitaliasai Pasar

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com