Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Lakukan Pengurangan Likuiditas, GWM Naik Bertahap Per 1 Maret 2022

Kompas.com - 20/01/2022, 18:03 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBank Indonesia akan segera memberlakukan kebijakan pengurangan likuiditas di awal tahun ini dengan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) secara bertahap.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis (20/1/2022) menyampaikan, kenaikan GWM ini akan mulai diberlakukan pada 1 Maret 2022.

“Normalisasi likuiditas dilakukan dengan menaikkan secara bertahap giro wajib minimum rupiah untuk bank umum konvensional yang saat ini 3,5 persen,” kata Perry.

Baca juga: Jadi Bank Sentral, Apakah Bank Indonesia Cari Untung dan Bisa Rugi?

Kenaikan GWM pada dasarnya dilakukan untuk mengurangi likuiditas bank atau dengan kata lain untuk mengerem penyaluran kredit.

Walau demikian, Bank Indonesia memastikan kebijakan ini tidak mengganggu kegiatan perbankan dalam penyaluran kredit ataupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN).

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen

Bank umum konvensional

Adapun tahapan dalam kenaikan secara bertahap Giro Wajib Minimum rupiah untuk bank umum konvensional yang saat ini 3,5 persen yakni:

1. Kenaikan 150 bps sehingga menjadi 5 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 4 persen yang berlaku 1 Maret 2022.

2. Kenaikan 100 bps sehingga menjadi 6 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 5 persen berlaku 1 Juni 2022.

3. Kenaikan 50 bps sehingga GWM menjadi 6,5 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 5,5 persen berlaku mulai 1 September 2022.

Baca juga: Mengenal apa itu Giro Wajib Minimum dan Jenis-jenisnya

Bank umum syariah dan UUS

Normalisasi kebijakan likuiditas dengan menaikkan secara bertahap GWM rupiah untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah yang saat ini sebesar 3,5 persen, tahapannya:

1. Kenaikan 50 bps sehingga GWM menjadi 4 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 3 persen berlaku 1 Maret 2022.

2. Kenaikan 50 bps sehingga menjadi 4,5 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 3,5 persen berlaku 1 Juni 2022.

3. Kenaikan 50 bps sehingga GWM menjadi 5 persen dengan pemenuhan secara harian sebesar 1 persen dan secara rata-rata sebesar 4 persen berlaku mulai 1 September 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com