Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Sesi I, Rupiah Melemah

Kompas.com - 21/01/2022, 13:35 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Jumat (21/12/2021). Berbeda dengan mata uang rupiah di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.662,74 atau naik 35,87 poin (0,54 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.626,87.

Sementara itu, terdapat 248 saham yang hijau, 255 saham merah dan 161 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 6,2 triliun dengan volume 10,95 miliar saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Merah Pagi Ini

Net buy asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 50,2 miliar. BBCA selama sesi I perdagangan menguat 0,32 persen di level Rp 7.800 per saham. BBCA mecatatkan total transaksi Rp 154 miliar dengan volume 19,8 juta saham.

Vale Indonesia (INCO) juga catatkan aksi beli bersih tertinggi sebesar Rp 35 miliar. Saham INCO naik 1 persen di level Rp 5.050 per saham. Adapun volume perdagangan INCO mencapai 29,9 juta saham dengan total transaksi Rp 151,1 miliar.

Semen Indonesia (SMGR) juga catatkan net buy tertinggi setelah BBCA dan INCO, senilai Rp 28 miliar. BBCA naik tipis 4,9 persen di level Rp 6.950 per saham. Adapun volume perdagangan SMGR sebesar 16,8 juta saham dengan total transaksi Rp 115,4 miliar.

Adaro Energy (ADRO) dan Bukalapak (BUKA) mencatatkan aksi jual bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 14,9 miliar dan Rp 11,9 miliar. ADRO selama sesi I, melemah 1,3 persen di level Rp 2.280 per saham, dan BUKA turun 2,66 persen di level Rp 366 per saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Top Gainers di sesi I, Berkah Beton Sadaya (BEBS) yang meroket 5,1 persen di level Rp 4.660 per saham, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) melesat 5,6 persen di level Rp 1.970 per saham, dan Allo Bank Indonesia (BBHI) di level Rp 5.775 per saham atau naik 4,5 persen.

Top Losers di sesi I, Bank Amar Indonesia (AMAR) yang terperosok 6,9 persen di level Rp 665 per saham. Matahari Putra Prima (MPPA) juga ambles 5 persen di level Rp 266 per saham, dan Bank Raya Indonesia (AGRO) juga terkoreksi 2,27 persen di level Rp 1.290 per saham.

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 0,9 persen, Hang Seng Hong Kong 0,6 persen, Shanghai Komposit 0,8 persen, dan Strait Times menguat 0,1 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 12.30 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.351 per dollar AS atau naturun 10 poin (0,07 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.341 per dollar AS.

Baca juga: Risma Beberkan Ada Dana Bansos Rp 2,7 Triliun Tertahan, Ini Penjelasan Himbara

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com