Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNVR Catatkan Laba Bersih 2021 Rp 5,7 Triliun, Turun 18,9 Persen

Kompas.com - 11/02/2022, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Unilever Indonesia, Tbk dengan kode emiten UNVR mencatatkan penurunan laba bersih di tahun 2021 sebesar 18,9 persen sebesar Rp 5,75 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp 7,05 triliun.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan, penurunan laba bersih perseroan diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 8 persen pada tahun 2021.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021,” kata Ira dalam siaran pers, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Harga Sahamnya Terus Melorot, Bagaimana Peluang Cuan Saham Unilever?

Ira mengatakan, penurunan daya beli terjadi akibat gelombang kasus Covid-19 pasca libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia di beberapa bulan di tahun 2021.

“Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku, beberapa diantaranya crude-oil, palm-oil juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2020,” ujar Ira.

Penjualan bersih perseroan juga turun 7,9 persen dari sebelumnya Rp 42,9 triliun menjadi Rp 39,5 triliun.

Baca juga: Rampingkan Bisnis Model, Unilever Bakal PHK 1.500 Karyawan Secara Global

 

Adapun kategori Foods & Refreshment mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.

“Perseroan akan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, seperti Foods and Refreshment,” kata Ira.

Ira mengatakan, penjualan pada kategori Foods and Refreshment mengalami peningkatan karena, kesadaran konsumen akan kesehatan secara menyeluruh. Untuk mendorong kinerja, perseroan juga meluncurkan beberapa inovasi, strategi, serta memperkuat core bisnis.

“Dua tahun melewati pandemi bagi Perseroan merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang,” tambah dia.

Baca juga: Tertekan di 2020-2021, Kinerja Keuangan Unilever Diperkirakan Pulih pada 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com