Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bank Memulai Rencana Ekspansi ke Metaverse...

Kompas.com - 16/02/2022, 06:21 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan nasional terus melakukan pengembangan layanan digitalnya, guna memfasilitasi kebutuhan nasabah di tengah fenomena percepatan transformasi digital.

Setelah gencar bertransformasi dan meluncurkan bank digital, saat ini beberapa bank sudah mulai berencana melakukan ekspansi dengan mengembangkan layanan di kanal realitas virtual Metaverse.

Metaverse dinilai sangat potensial bagi perbankan, menyusul semakin masifnya pengembangan dan adopsi teknologi tersebut, setelah raksasa teknologi Facebook bertransformasi menjadi Meta.

Dengan teknologi virtual reality (VR) yang ditawarkan, Metaverse menjadi menarik bagi perbankan, yang berencana meluncurkan layanan perbankan secara digital dengan tetap mengadopsi sentuhan manusia di dalamnya.

Baca juga: Setelah Digital Banking, Siap-siap Metaverse Banking

BRI dan BNI bakal ekspansi ke Metaverse

Dua bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sudah mengumumkan rencana ekspansi ke dunia Metaverse.

Kedua bank tersebut senada menyatakan pengembangan Metaverse dilakukan untuk menawarkan pengalaman baru kepada nasabah, dengan menghadirkan berbagai layanan perbankan yang bisa diraskan dalam dunia virtual.

Direktur IT & Operasi BNI Y.B. Hariantono mengatakan, pengalaman baru itu akan diberikan dengan menggabungkan tiga teknologi terkini, yaitu virtual reality, augmented reality, dan artificial intelligence. 

Dengan ketiga teknologi tersebut, BNI disebut siap menawarkan layanan perbankan yang menghubungkan dunia nyata dan virtual secara imersif.

"Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product, new services, dan engagement kepada customer yang attached dengan Metaverse,” katanya.

Lebih lanjut Y.B. Hariantono menjelaskan, di dunia Metaverse manusia akan masuk ke dalam dunia baru sehingga merasakan sebuah pengalaman unik yang berbeda dari dunia fisik.

Baca juga: Binary Option Makan Banyak Korban, OJK Peringatkan Para Influencer

Dunia baru itu bukan lagi tempat untuk berkomunikasi dalam bentuk 2 dimensi (2D) namun sudah berbentuk 3 dimensi (3D).

Lewat tawaran pengalaman baru tersebut, berbagai transaksi ekonomi pun akan mulai banyak tercipta, di mana saat ini sudah banyak orang yang berinvestasi seperti membeli properti di Metaverse menggunakan uang dari dunia nyata.

Aktivitas ekonomi itu diyakini akan terus meningkat, terlebih Metaverse bakal menawarkan berbagai aset virtual yang saat ini mulai banyak diperdagangkan melalui konsep non-fungible token (NFT).

“Jika ada aktivitas ekonomi, artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu baik dari sisi transaksi, exchange atau bahkan bisnis esensial perbankan sendiri yakni menghimpun dana maupun menyalurkan kredit di dalam Metaverse,” tutur Y.B Harinantono.

Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, melalui pengembangan di kanal Metaverse, perseroan akan menghadirkan cabang virtual atau virtual branch, yang dapat diakses oleh masyarakat di mana saja.

Baca juga: Masuk Metaverse, BRI Bakal Buka Cabang Virtual

"BRI senantiasa mengedepankan customer experience dalam setiap layanan, hadirnya BRI ke dalam dunia Metaverse diharapkan bisa menjadi journey baru yang menyenangkan untuk customer," ujar dia.

"Sekaligus dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi untuk melakukan berbagai layanan transaksi digital juga customer service yang baik ke depannya, baik virtually maupun on-site," tambah dia.

WIR Group jadi mitra pengembangan Metaverse

Dalam melakukan pengembangan Metaverse, kedua bank pelat merah itu memilih untuk bekerja sama dengan WIR Group, sebuah grup bisnis berbasis teknologi AR.

Dilansir dari situs resminya, WIR Group terdiri dari sejumlah perusahaan teknologi yang menawarkan solusi kreatif untuk setiap kebutuhan bisnis.

Tercatat WIR Group memiliki sejumlah unit bisnis, mulai dari Minar yang mengembangkan teknologi AR ke dalam berbagai solusi kreatif seperti video gim, DAV yang melayani perangkat yang digerakan dengan internet atau internet of things/IoT, AR&Co menawarkan AR untuk membangun merek (AR&Co), Mind Storesyang fokus pada AR untuk jaringan toko virtual (Mind stores),  hingga DMID yang melayani konsultasi AR.

Baca juga: Kini Giliran BNI Siap Masuk ke Metaverse

WIR Group juga telah mendapat pengakuan dari berbagai negara terkait teknologi AR yang ditawarkan. Bahkan, WIR Group masuk ke dalam daftar Metaverse Companies to Watch versi Forbes.

Selain itu, WIR Group juga tengah mengembangkan prototipe Metaverse Indonesia, yang rencananya akan dipamerkan dalam gelaran Presidensi G20 Indonesia.

Berbagai sektor usaha nantinya akan masuk ke dalam Metaverse tersebut, mulai dari pariwisata hingga industri keuangan.

Potensi Metaverse di Indonesia

Dunia Metaverse dinilai memiliki potensi besar di Indonesia. Dengan keunggulan teknologi digital AR yang ditawarkan, implementasinya dapat dilakukan di berbagai bidang.

"Karena sifatnya yang merupakan dunia virtual, sebenarnya Metaverse dapat diterapkan di banyak bidang," ujar Pakar Teknologi Universitas Airlangga, Yutika Amelia Effendi.

Menurutnya, Metaverse utamanya dapat dimanfaatkan oleh sektor pariwisata. Selanjutnya, penggunaan teknologi ini dapat merambah ke banyak bidang lain, seperti sosial, perdagangan dan lain-lain.

"Namun karena ada unsur-unsur yang tidak boleh diketahui oleh semua orang, jadi di sini peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membenahi dulu keamanan siber dan data," ujar Yutika.

Baca juga: Sandiaga Uno: Siap–siap Guys, Äkan Ada Banyak Peluang Lapangan Kerja Baru di Metaverse

Menurut Yutika, selain adanya keamanan dan landasan hukum siber dan data, Indonesia juga harus memiliki tingkat literasi digital dan kualitas infrastruktur yang mumpuni untuk menyambut Metaverse.

"Indonesia sendiri percepatan teknologinya terbilang aji mumpung, karena pandemi Covid-19, mau tidak mau harus pindah ke digital," tutur dia.

"Jika mau menerapkan Metaverse, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama meningkatkan literasi digital, agar semua lapisan masyarakat tidak tertinggal dengan teknologi yang ada,” tambahnya.

Peran dan kebijakan pemerintah juga dirasa penting dalam menyiapkan fasilitas internet yang mumpuni. Tidak hanya di kota, tapi juga pemerataan hingga daerah.

Selain itu, juga dibutuhkan infrastruktur yang mendukung teknologi virtual reality dan augmented reality.

Baca juga: Mengenal Metaverse yang Ramai Diperbincangkan dan Kaitannya dengan Kripto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com