JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) jenis Pertalite dan Solar selama periode Ramadhan menjadi sorotan berbagai pihak.
Sebagaimana diketahui, Solar menjadi langka di sejumlah daerah sejak pekan lalu akibat adanya dugaan penyelewengan penggunaan BBM subsidi itu oleh industri besar.
Selain itu, kebutuhan terhadap BBM jenis Pertalite diproyeksi meningkat, seiring dengan naiknya harga bensin jenis Pertamax.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, pemerintah bersama Pertamina memastikan agar pasokan tersedia, khususnya BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, termasuk Pertalite.
Demikian halnya BBM Solar akan ditingkatkan pasokannya dan menjaga stok agar diatas 20 hari.
Baca juga: Mengenal BBM Jenis Baru Pertamina Bernama Solar 51
"Pemerintah menjamin tersedianya BBM dan melakukan koordinasi dengan badan usaha dalam hal ini Pertamina. Pertamina telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan dalam rangka terjaminnya ketersediaan BBM serta mengantisipasi peningkatan kebutuhan khususnya di bulan Ramadhan ini," tutur dia, dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/4/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam upaya pengendalian penyaluran BBM jenis Solar bersubsidi, Pemerintah telah mengambil beberapa langkah strategis, antara lain telah terbitnya Keputusan Menteri ESDM No 45.K/HK.02/SJN.H/2022 tanggal 24 Januari 2022 tentang Tim Gugus Tugas Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM.
Kemudian, pemerintah disebut telah melaksanakan koordinasi dan pengawasan bersama antara Ditjen Migas, Tim BPH Migas, dan Pertamina di beberapa daerah yang terjadi antrean atau kelangkaan Solar.
Baca juga: Selidiki Kelangkaan Solar, Pemerintah Bentuk Tim Gugus Tugas
"Upaya lainnya adalah melakukan monitoring stok bahan bakar migas melalui command center, koordinasi Pertamina dengan penegak hukum dan Pemerintah Daerah," ujar Agung.
Dalam rangka menjamin ketersediaan BBM, Pertamina juga telah membentuk satgas RAFi (Ramadhan & Idul Fitri) dan menyiapkan berbagai layanan tambahan berupa SPBU Siaga, mobil tangki siaga, motorist, SPBU Kantong.
"Dan rest area yang dilengkapi fasilitas kesehatan bagi para pemudik di beberapa titik jalur mudik," ucap Agung.
Baca juga: Mudik 2022, Pemerintah Harus Tetap Jaga Ketersediaan Solar dan Pertalite
Pemerintah diminta untuk memastikan ketersediaan BBM Solar dan Pertalite selama periode mudik Lebaran 2022.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie meminta pemerintah tidak hanya memerhatikan ketersediaan Solar tetapi juga Pertalite karena diprediksikan akan ada pergeseran penggunaan BBM ke Pertalite.
"Saat ini saja Solar ada kelangkaan. Harga Pertamax juga naik, nanti itu akan berdampak sebagian pindah ke Pertalite. Pertalite ini juga agar stoknya tersedia dan distribusinya juga rata," ujarnya
Baca juga: Update Harga BBM Pertamina, Cek Harga Pertalite hingga Pertamax Turbo
Sementara Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menambahkan, memastikan ketersediaan BBM sangat penting agar tidak mengganggu mobilitas saat mudik Lebaran 2022.
Meskipun perencanaan mudik dibuat sebaik mungkin tetapi jika ketersediaan dan distribusi BBM tidak mencukupi maka akan membuat kondisi saat mudik menjadi terganggu.
"Mudah-mudahan pada saat mudik nanti kelangkaan BBM Solar ini menjadi perhatian penuh sehingga tidak seperti sekarang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.