Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Decacorn Menawarkan IPO, Cari Tahu Apa yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 27/04/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Perdagangan saham saat ini marak dijadikan alternatif untuk mendapat keuntungan lebih. Tidak dapat dimungkiri, melihat hasil dari para trader yang sudah berhasil, siapa pun pasti ingin mencoba peruntungannya dalam transaksi ini.

Akan tetapi, banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum kita membeli saham. Jangan sampai kita malah merugi karena kurangnya pemahaman ketika memutuskan untuk memproses transaksi.

Fear of missing out (FOMO) sering terjadi ketika seseorang menemukan berita saham terbaru yang dikatakan akan menguntungkan. Nizar Imam Hanafi, seorang investment influencer, membahas hal ini dalam episode Cuan bertajuk "Jangan FOMO, Kebelet IPO" hanya di Spotify.

"Kalau beli saham kita bener-bener harus tahu apa yang kita beli. Jangan cuma sekedar ikut-ikutan, FOMO, lagi rame terus kita beli. Nggak seperti itu, ya," ujar Nizar.

Di sisi lain, perkembangan penawaran berbagai produk saham juga bertambah. Baru-baru ini, sedang ramai diperbincangkan mengenai terjunnya perusahaan decacorn untuk menawarkan saham perdananya kepada publik.

Menurut Kompas.com, perusahaan decacorn bermakna perusahaan berjenis rintisan (startup) yang sudah memiliki level di atas unicorn dengan valuasi nilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp140 triliun.

Beberapa perusahaan decacorn teratas dunia, yaitu Uber, Airbnb, SpaceX, WeWork, Bytedance, Didi Chuxing, JUUL Labs, Stripe, Palantir Technologies dan Lu.com. Indonesia sendiri saat ini memiliki satu startup berstatus decacorn, yakni perusahaan penyedia jasa transportasi daring, Gojek.

Baca juga: Jelang Lebaran, Kenali Serba-Serbi THR

Setelah mendapatkan gelar startup unicorn pertama pada 2016, Gojek Indonesia terus berkembang hingga berhasil menyabet gelar decacorn pertama di Indonesia pada tahun 2019.

Belum lama ini, terdengar kabar bahwa Gojek Indonesia akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan unicorn, dan digadang-gadang akan mengeluarkan initial public offering (IPO).

IPO adalah penjualan saham pertama kali ke publik oleh perusahaan swasta. Setelah memiliki IPO, artinya kepemilikan perusahaan beralih dari kepemilikan pribadi ke kepemilikan publik. Oleh karena itu, proses IPO terkadang disebut sebagai "go public".

Hal ini tentu menjadi kejutan tersendiri bagi mereka yang aktif berkecimpung dalam transaksi saham. Dilihat dari sisi mana pun, jika berlangsung baik, hal ini dapat menjadi kesempatan emas untuk memperoleh keuntungan.

Perhatikan Hal-hal Berikut Sebelum Membeli

Bagi Nizar, mempelajari apa yang ingin kita beli merupakan suatu kewajiban. Pelajarilah mengenai apa itu IPO dan bagaimana cara kerjanya. Terutama IPO milik perusahaan GoTo yang sedang ramai dibicarakan.

Pelajari juga peluang keuntungan saham milik GoTo ini dari keuntungan modal (capital gain) atau dividen. Mengutip Kompas, keuntungan modal merupakan keuntungan yang didapat investor dari selisih harga penjualan dikurangi harga beli saham.

Sementara itu, mengutip Kompas, dividen adalah pembagian laba atau hasil yang dibayarkan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com