Kisah Agus, Perantau Asal Sragen yang Berhasil Raup Keuntungan Hanya Berbekal Aplikasi Mitra Shopee dan Keahlian Reparasi Ponsel

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu resep kesuksesan adalah jeli melihat berbagai peluang yang ada.

Hal tersebutlah yang dilakukan Agus Sunarjoyo, seorang Mitra Shopee berusia 40 tahun asal Sragen, Jawa Tengah  yang merantau bersama adiknya ke ibu kota Jakarta sejak 2008.

Agus yang sebelumnya bekerja serabutan di kampungnya bercerita jika awal merantau tak banyak modal yang ia miliki. Ia mengaku hanya memiliki ponsel biasa serta keahliannya dalam mereparasi berbagai jenis gawai.

Namun, karena keberaniannya dalam mengambil peluanglah yang berhasil membuahkan hasil yang manis.

Agus pun memberanikan diri untuk membuka usaha konter pulsa hingga membuka jasa reparasi handphone.

Baca juga: Cerita Siti Laelatun yang Berhasil Tambah Penghasilan di Usia Senja berkat Jadi Mitra Shopee

Kini sudah 14 tahun sudah Agus bersama adiknya menjalani usaha kios pulsa dan service handphone bernama Arana Phone, yang merupakan sumber penghasilan utama mereka.

Agus mengaku prosesnya tentu tidak mudah, di awal bisnis Agus sempat kesulitan untuk menjangkau konsumen, mengingat mereka masih terbilang baru. Tapi, semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarga di kampung mendorongnya untuk terus memutar otak, mencari strategi yang tepat.

Baca juga: Cara Daftar Mitra Shopee dengan Mudah Lewat Ponsel

Jadi Mitra Shopee

Pada tahun awal 2022, sembari menjalankan bisnis kios pulsanya, ia memutuskan untuk mengambil peluang baru dengan menjadi Mitra Shopee. Keputusan tersebut didasari oleh kemudahan teknologi dari aplikasi Mitra Shopee dan harga yang bersaing.

“Di Jakarta pastinya persaingannya ketat, dimana-mana ada kios pulsa. Untuk itu, di tahun 2022 saat masyarakat semakin mengandalkan teknologi, kami memantau layanan apa yang bisa dipakai untuk memajukan bisnis kecil kami. Melihat banyak yang menggunakan Mitra Shopee, kami tergerak untuk mencoba dan langsung mengunduh aplikasinya untuk mendaftar. Setelah dibandingkan, harganya cukup terjangkau dan kami bisa mendapat untung lebih dari produk yang kita jual,” ungkap Agus.

Bergabung menjadi Mitra Shopee, ia menawarkan berbagai produk digital termasuk pulsa, paket data, token PLN, voucher game, layanan pembayaran berbagai tagihan hingga isi saldo ShopeePay.

Baca juga: Cerita Pelaku Usaha Setelah Jadi Mitra Shopee

Momentum Ramadhan

Pandemi yang hadir sejak 2020 memang membawa berbagai dampak bagi masyarakat. Namun, Agus merasakan sebaliknya.

Di masa pandemi, banyak orang yang beraktivitas secara online mulai dari bekerja hingga belajar, dan Agus memanfaatkan peluang tersebut.

Kini di momentum Ramadhan, Agus bercerita jika permintaan akan produk digital pun masih cukup tinggi. Dalam sehari, ia bisa melayani lebih dari 20 pelanggan dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga.

Semua ia jalani dengan rasa semangat dan ikhlas, mengingat kita semakin dekat dengan Hari Raya Idul Fitri.

“Ramadhan kali ini sangat spesial, saya sangat bersemangat karena sudah dua tahun terakhir kita tidak bisa merasakan kemeriahan lebaran seperti sebelum pandemi. Untuk itu, saya sangat bersemangat untuk kejar target penjualan agar bisa pulang kampung tepat waktu dan bawa rezeki buat istri, satu orang anak berusia 10 tahun dan keluarga. Mereka lah motivasi saya setiap hari," katanya.

Teknologi Mitra Shopee simpel

Menurut Agus, teknologi Mitra Shopee yang simpel dan mudah sangat bisa dimanfaatkan oleh siapapun untuk mendapat penghasilan dengan mudah dan berkah.

Kuncinya, kata dia, hanya lebih aktif untuk menjangkau konsumen agar mereka senang menggunakan layanan yang diberikan dan menjadi pelanggan tetap.

Ketulusan dan kebaikan hati tersebut yang selalu disukai oleh pelanggan Agus saat membeli pulsa, paket data, token listrik PLN hingga bayar internet di kiosnya.

Agus menyebutkan bahwa Mitra Shopee telah memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi yang sedang sulit untuk mendapatkan peluang usaha walaupun dengan modal yang minim,

“Kami ingin membuktikan bahwa kami tidak pernah menyerah dengan keadaan. Untuk bisa bertahan di ibukota dan berjuang bersama untuk keluarga, yang terpenting adalah gigih dan tidak mudah malu dalam menjalani setiap usaha,” tutup Agus.