Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Bulan Berturut-turut, APBN Surplus Lagi Rp 103,1 Triliun

Kompas.com - 23/05/2022, 18:19 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali surplus sebesar Rp 103,1 triliun pada April 2022. Besaran surplus ini setara dengan 0,58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Meski jauh lebih baik dibanding tahun lalu yang defisit sebesar Rp 219,3 triliun, surplus ini tumbuh melambat dibanding dua bulan sebelumnya. Pada Maret 2022, surplus tercatat Rp 10,3 triliun (0,06 persen dari PDB), dan di Februari surplus Rp 19,7 triliun (0,11 persen dari PDB).

Baca juga: Dongkrak Pendapatan Negara, Defisit APBN Tahun Depan Ditekan di Bawah 3 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian surplus membuat APBN mengalami perbaikan hingga 174 persen, meski lebih rendah dibanding Maret 2022 yang sebesar 107,2 persen.

Dari sisi keseimbangan primer, terjadi surplus sebesar Rp 220,9 triliun, lebih tinggi dibanding Maret 2022 yang mencapai Rp 94,7 triliun.

"Jadi secara umum kalau kita lihat postur APBN sampai dengan akhir April itu dalam kondisi surplus sangat besar baik keseimbangan primer maupun dari sisi total balancenya," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Anggaran Bansos APBN 2022 Naik Rp 18,6 Triliun, Totalnya Jadi Rp 431,5 Triliun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, surplus terjadi lantaran belanja negara lebih kecil dibanding pendapatan negara yang terkumpul pada Maret 2022.

Dengan adanya surplus, pembiayaan anggaran pun mengalami kontraksi hanya 64,1 persen dari target atau Rp 142,7 triliun. Di bulan yang sama tahun lalu, pembiayaan anggaran sudah tembus Rp 397 triliun.

"Oleh karenanya konsekuensinya pembiayaannya jadi drop karena kita dalam posisi bagus kita hanya realisasi pembaiayan Rp 142 triliun bandingkan tahun lalu kita pembiayaan mencapai Rp 397 triliun," jelasnya.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Pendapatan Negara Berpotensi Naik Rp 420 Triliun

Pendapatan negara

Bendahara negara ini mencatat, pendapatan negara pada April 2022 mencapai Rp 853,6 triliun. Pendapatan negara tumbuh sebesar 45,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan April tahun lalu sebesar 6,4 persen atau Rp 584,9 triliun.

"Kalau kita lihat, growth ini 45,9 persen bagus banget. Bulan lalu saja growthnya 32,1 persen. Jadi ini masih nanjak growthnya. Kalau kita lihat di semua komponen pendapatan negara semuanya mengalami kenaikan pertumbuhan pendapatan negara," ucap dia.

Secara rinci, penerimaan perpajakan sudah mencapai Rp 676,1 triliun dari target APBN yang sebesar Rp 1.510 triliun. Penerimaan perpajakan ini tumbuh 49,1 persen, lebih tinggi dibanding April tahun lalu yang sebesar Rp 453,5 triliun.

Baca juga: Sudah Terbit, 14 Aturan Turunan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan

Penerimaan perpajakan ditopang oleh penerimaan pajak serta kepabeanan dan cukai. Pemerintah mencatat, penerimaan pajak mencapai Rp 567,7 triliun atau 51,5 persen (yoy) dari target APBN Rp 1.265 triliun.

Adapun kepabeanan dan cukai mencapai Rp 108,4 triliun atau tumbuh 37,7 persen dari target APBN Rp 245 triliun.

Untuk PNBP, realisasinya sudah Rp 177,4 triliun atau 35 persen dari target Rp 335,6 triliun. Pertumbuhan ini jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 14,9 persen.

"Memang pajak baru mulai kelihatan (tumbuh) tahun ini tapi bea cukai sejak tahun lalu growthnya luar biasa dan masih bertahan tinggi sampai sekarang ini, alhamdulillah bagus," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Ajukan Perubahan Postur APBN 2022, Begini Rinciannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com