Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sinyal” The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi, Wall Street Berakhir Menguat

Kompas.com - 26/05/2022, 06:57 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan Rabu (25/5/2022). Kenaikan ini terjadi usai Federal Reserve atau The Fed memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga lanjutan.

Dalam risalah pertemuan The Fed, bank sentral tengah bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih jauh dari yang diantisipasi pasar. Sebelumnya, pada pertemuan awal bulan Mei, The Fed juga menilai perlunya menaikkan suku bunga dengan cepat, untuk menekan inflasi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,6 persen atau naik 191,66 poin menjadi 32.120,28. S&P 500 naik 0,9 persen menjadi 3.978,73, dan Nasdaq Composite menguat 1,5 persen menjadi 11.434,74.

“Sebagian besar peserta dalam pertemuan menilai kenaikan 50 basis poin kemungkinan akan dilakukan pada beberapa pertemuan berikutnya,” bunyi risalah tersebut.

Baca juga: Penurunan Pendapatan Snap Picu Aksi Jual, Wall Street Ditutup di Zona Merah

Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengindikasikan bahwa kebijakan yang membatasi tersebut kemungkin merupakan keputusan yang tepat. Namun, ini kembali lagi pada prospek ekonomi yang berkembang dan risiko terhadap prospek tersebut.

Treasury AS 10 tahun sempat terhenti sekitar 2,75 persen usai pengumuman tersebut. Di sisi lain, kekhawatiran investor juga telah mereda meskipun inflasi mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.

“Tidak ada kejutan, bahkan setelah pengumuman. Tidak ada yang baru di dalamnya, tetapi pasar tidak ingin mendengar sesuatu yang lebih hawkish daripada kebijakan hawkish yang sebelumnya sudah dipaparkan,” kata Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Advisory Group, dikutip dari CNBC

Baca juga: IHSG Ditutup Merah, Saham BBRI Hingga EMTK Banyak Dilepas Asing

Pada perdagangan Rabu, saham – saham mengawali sesi di zona merah. Sektor retail mulai bangkit, saham Kohl melonjak 11,9 persen menyusul rencana akuisisi.

Saham Nordstrom melonjak lebih dari 14 persen setelah kinerja perusahaan melampaui ekspektasi penjualan dan meningkatkan prospek bisnisnya setahun mendatang, sementara itu, saham Best Buy naik hampir 9 persen.

Baca juga: Alfamidi Tebar Dividen Rp 28,65 Per Saham

Kepala strategi investasi Hightower Advisors Stephanie Link mengatakan, saat ini pasar dihadapkan pada pergeseran permintaan konsumen, dari layanan ke barang. Hal ini tidak lepas dari sentimen penurunan pendapatan retail terbesar seperti Walmart dan Target.

"Saya tahu semua orang fokus pada Walmart dan Target. Tetapi mari kita fokus pada sesuatu seperti TJX yang benar-benar memberikan dan meningkatkan panduan margin mereka," kata Stephanie, dikutip dari CNBC.

Pada penutupan Rabu, saham teknologi melambung, seperti Intuit melonjak 8,2 persen setelah perusahaan perangkat lunak tersebut melaporkan laba dan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, DocuSign dan Zoom Video masing-masing naik lebih dari 8 persen, dan Nvidia menguat 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com