JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di pasaran, salah satunya komoditas gula.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta pengusaha pabrik gula dan para pedagang membeli gula kristal putih produksi petani tebu rakyat sesuai harga ditingkat petani yang berlaku saat ini yakni senilai Rp 11.500 per kilogram, meningkat Rp 1.000 dari tahun lalu.
"Saya mengimbau pedagang yang terlibat dalam komoditas terutama gula, jangan maunya beli murah terus. Kalau pemerintah menyampaikan harganya Rp 11.500, harga lelang di bawah itu ya dibatalkan. Supaya tingkat kesejahteraan petani juga meningkat, kemudian tebunya di pabrik gula itu sustain, masuk terus," katanya melalui keterangan tertulis, seperti dikutip Kompas.com pada Minggu (29/5/2022).
"Rp 11.500 itu harga minimal, kalau nanti lelangnya Rp 12.000, ya harus dibeli Rp 12.000. Kenapa demikian, karena produksi itu pasti ikut kalau kesejahteraan petani baik. Dan ditingkat hilirnya, kita juga jaga harga ditingkat konsumen, yakni di harga Rp 13.500," kata Arief.
Baca juga: Terjadi Gelombang PHK di Startup, Tanda Fenomena Bubble Burst?
Arief menilai, pabrik-pabrik gula yang dikelola BUMN seperti ID FOOD, PTPN maupun perusahaan swasta dapat menjaga keseimbangan harga ditingkat hulu, di petani, dan harga di hilir tingkat konsumen.
"Hulu hilir harus seimbang. Jadi jangan di hulunya saja dijaga agar inflasinya bagus, tapi hilirnya tidak diperhatikan. Di hulu, harga telur misalnya, harga beras dan padi, ayam, terutama produk-produk yang bisa diproduksi dalam negeri dan tidak impor. Hal ini sebagaimana yang diamanahkan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan produk pangan lokal," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menambahkan, saat ini pabrik gula yang dikelola ID FOOD Group mulai memasuki musim giling.
"Target produksi gula dari musim giling tahun ini sebesar 283.691 ton. Target tersebut dari jumlah tebu tergiling sebanyak 3,6 juta ton tebu dengan produktivitas sebesar 76 ton per hektar dan target rendemen sebesar 7,74 persen," jelasnya.
Baca juga: Jelang KTT G20, Pembangunan Terminal VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai Dikebut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.