Sebelum shopping orang seperti ini mungkin saja tak memiliki niat untuk membeli hal-hal yang berada di luar rencananya.
Namun, setelah masuk toko atau mal dia tergoda dan membeli barang yang sesungguhnya tidak benar-benar ia butuhkan. Ia menuruti keinginan, bukan kebutuhan sejatinya.
Kalau perilaku seperti diteruskan, kapan yang bersangkutam bisa berinvestasi atau menabung? Tentu saja sulit melakukannya.
Lalu, bagaimana upaya yang dilakukan untuk bertahan dari godaan berbelanja atau mengeluarkan uang yang sesungguhnya tidak perlu?
Pertama, melakukan penelitian pengeluaran dalam tiga bulan terakhir.
Apa saja pengeluaran setiap bulan? Hitung keperluan untuk bahan makanan, minum, sandang, transportasi, listrik, air dan sebagainya yang benar-benar dibutuhkan.
Pastikan itu menjadi pengeluaran setiap bulan sudah tercatat. Intinya, catat semua pengeluaran setiap bulannya selama tiga bulan berturut-turut.
Lalu, pisahkan pengeluaran yang benar-benar merupakan kebutuhan dengan pengeluaran untuk sekadar bersenang-senang dan pengeluaran yang sesungguhnya tidak benar-benar diperlukan.
Setelah itu, buatlah daftar rencana pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan saja. Pedomani itu untuk pengeluaran bulan-bulan berikutnya.
Hindari mengeluarkan uang di luar itu kecuali benar-benar darurat. Sisanya arahkan ke tabungan atau invenstasi yang diminati.
Kedua, tambahlah penghasilan secara bertahap.
Di samping mencermati pengeluaran, menambah penghasilan tentu saja sangatlah penting. Ini dimaksudkan untuk menambah tabungan atau investasi di samping untuk menggenapi kebutuhan sehari-hari yang penting.
Ada orang acapkali tergoda untuk melakukan pengeluaran yang tidak perlu hanya lantaran memiliki uang yang dirasakannya sudah cukup banyak. Tahan diri untuk hal-hal seperti ini.
Penghasilan tambahan hendaknya diarahkan untuk menjadi tabungan atau investasi dengan segala bentuknya sehingga secara bertahap kondisi keuangan akan semakin baik.
Ketiga, bergaya hidup frugal living.