Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

A.S. Watson Umumkan Target Baru Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Kompas.com - 06/06/2022, 15:05 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai peritel kesehatan dan kecantikan internasional, A.S. Watson mempercepat upaya mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh bisnisnya.

Pada akhir tahun 2021, A.S. Watsons mengklaim telah mencapai target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Sekarang, perusahaan tersebut mengumumkan target baru dalam usahanya untuk memerangi perubahan iklim lebih cepat.

Adapun targetnya adalah A.S. Watson akan mengurangi emisi GRK scope 1 dan 2 sebesar 50 persen pada tahun 2030 dari titik mula 2015.

Selain itu, A.S. Watson juga akan mencoba mengurangi emisi GRK scope 3 dari pembelian barang dan jasa, transportasi hulu dan distribusi, sebesar 58 persen dari nilai tambah ekonomi per dollar pada tahun 2030 dari titik awal di tahun 2018.

Baca juga: YLKI: Kenaikan Tiket Candi Borobudur Bukan untuk Konservasi tapi Komersialisasi

Tak ketinggalan, A.S. Watson juga menjanjikan bahwa 33 persen pemasoknya akan memiliki target berbasis sains (SBT) pada tahun 2027.

Group Chief Operating Officer A.S. Watson dan CEO A.S. Watson (Asia dan Eropa) Malina Ngai mengatakan, target pengurangan emisi GRK yang baru ini adalah komitmen perusahaannya untuk mempercepat upaya keberlanjutan dalam membangun dunia yang lebih baik bagi semua.

"Sustainability adalah perlombaan dengan banyak rintangan. Dibutuhkan tekad dan ketekunan untuk melewati rintangan tersebut. Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kami percaya kerjasama dengan bisnis partner dan pelanggan, kami dapat membuat dampak yang lebih besar bersama-sama," ujarnya dalam siaran pers, Senin (6/6/2022).

Malina menuturkan, selain tindakan untuk memerangi perubahan iklim, perusahaannya juga telah memperkuat komitmennya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDGs), memperluas cakupan kami hingga 15 dari 17 UNSDG yang mencakup penggunaan energi bersih dan pengenalan perubahan iklim.

Malina juga mengatakan, perusahaannya memahami bahwa semuanya dimulai dari gerainya sehingga Greener Stores Global Framework baru saja diluncurkan pada bulan April untuk mempercepat transformasi ritelnya sendiri menuju toko dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.

Baca juga: Ditjen Pajak: Manfaatkan PPS, Ini Kesempatan untuk Mengamankan Aset

Peluncuran Greener Stores tersebut diharapkan dapat memanfaatkan skalanya demi kebaikan untuk mempercepat gerakan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Malina menambahkan, Watson juga mengklaim telah mencapai 100 persen listrik terbarukan untuk bisnisnya di tiga pasar utama Eropa, termasuk Superdrug, Savers, The Perfume Shop, Kruidvat, Trekpleister dan ICI PARIS XL di Inggris, Belgia, dan Belanda.

"Sekarang 86 persen dari portofolio Eropa AS Watson telah menggunakan listrik terbarukan," ungkapnya.

Selain itu, untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Watsons berencana meluncurkan Sustainability VR Hub pertama di pasar termasuk Hong Kong, Taiwan, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Turki untuk mempromosikan dan memotivasi pelanggannya dalam merubah perilaku untuk berkontribusi pada bumi dengan lebih berkelanjutan.

Lewat inisiatif ini, A.S. Watson akan memberikan pengalaman virtual reality (VR) kepada pelanggan untuk membantu mempelajari lebih lanjut, bagaimana membantu lingkungan juga dalam melawan perubahan iklim.

“Masa depan adalah sekarang. Sebagai leader dalam industri ritel kesehatan dan kecantikan, kami ingin menuntun dengan memberi contoh dalam meminimalkan dampak kami pada bumi kita, melibatkan dan mendidik pelanggan kami, dan menginspirasi bisnis partner kami untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bersama. Kami percaya bahwa setiap langkah kecil dan besar yang kami ambil sekarang akan berdampak besar di masa depan," pungkasnya.

Baca juga: Hati-hati di Jalan, Pekerjaan Pemeliharaan Tol Jagorawi Kembali Dilanjutkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com