Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Satgas BLBI Incar Pemulihan Piutang Rp 25 Triliun

Kompas.com - 09/06/2022, 09:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terus mengejar obligor dan debitur penunggak dana BLBI di tahun 2023. Tahun depan, pihaknya menargetkan pemulihan piutang senilai Rp 25 triliun.

Angkanya baru sebagian kecil dari total utang obligor/debitor BLBI sebesar Rp 110,45 triliun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut, pemulihan piutang merupakan salah satu program prioritas tahun 2023.

"Pemulihan piutang BLBI target 2023 Rp 25 triliun, ini masuk dalam proyek unggulan dan prioritas 2023," kata Suahasil Nazara dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Belum Laku, Pemerintah Buka Opsi Lelang Ketiga Aset BLBI Tommy Soeharto

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban lantas meminta para obligor/debitor BLBI bersikap kooperatif. Pasalnya, ada beberapa orang yang tidak memberikan itikad baik dan enggan melunasi utang.

Karena enggan, mereka akhirnya menempuh beragam cara yang membuat kendala di lapangan.

"Ini enggak mudah. Kalau mudah, sudah (ditagih) dari dulu. Orang-orang ini sudah enggak bayar lebih dari 20 tahun, artinya memang niat untuk membayarnya kurang," ungkap Rio.

Lebih lanjut dia berencana melakukan tindakan lain yang diperlukan, termasuk pembatasan. Di sisi lain, satgas akan tetap melakukan penagihan kepada obligor prioritas, yakni dengan total utang lebih dari Rp 25 miliar.

Baca juga: Kemenkeu Ungkap Ada Obligor BLBI yang Kerap Berpindah-pindah Tempat Tinggal

"Kita sedang usulkan dan sedang memproses adanya pembatasan. Mudah-mudahan dengan hal tersebut mereka akan memenuhi kewajibannya," sebut Rio.

Sebagai informasi, aset sitaan Satgas BLBI mencapai Rp 19,16 triliun per 31 Maret 2022. Jenis aset yang disita oleh Satgas BLBI beragam, mulai dari uang cash, barang jaminan, hingga properti.

Dalam bentuk uang cash yang masuk ke dalam kas negara, totalnya mencapai Rp 371,29 miliar.

Sementara dalam bentuk sita barang jaminan atau harta kekayaan lain Rp 12,25 triliun dengan luas mencapai 19,12 juta meter persegi, dalam bentuk properti Rp 5,38 triliun dengan luas 530.140 meter persegi, dan dalam bentuk PSP/hibah untuk K/L serta Pemda Rp 1,14 triliun dengan luas 328.970 meter persegi.

Dari total aset, 63,97 persen di antaranya telah disita; 28,11 persen dalam penguasaan; 5,98 persen dihibahkan; dan 1,94 persen berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca juga: Aset Obligor BLBI yang Disita Negara Capai Rp 19,16 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com