Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Bermodus Media Sosial Palsu Perbankan Marak, Apa yang Perlu Dilakukan Nasabah?

Kompas.com - 14/06/2022, 08:09 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Selain itu, EVP Individual Customer Business Development BCA Adrianus Wagimin menegaskan, nominal dana tabungan yang dimiliki nasabah bukan menjadi satu-satunya persyaratan untuk menjadi anggota BCA Prioritas.

"Menjadi nasabah BCA Prioritas itu enggak serta-merta memiliki dana sekian ratus juta langsung jadi nasabah prioritas," kata dia.

Ia menjelaskan, pihaknya bersama dengan kantor cabang terkait akan melakukan asesmen terlebih dahulu terhadap transaksi yang dilakukan nasabah dengan jumlah tabungan yang sesuai dengan persyaratan keanggotaan BCA Prioritas.

Hal itu dilakukan untuk menciptakan ekslusivitas dalam menjadi anggota BCA Prioritas, yang menawarkan berbagai keunggulan bagi anggotanya.

"Menjadi membership menjadi suatu tanggung jawab BCA untuk memberikan layanan yang positif dan bagus," kata dia.

Bukan hanya BCA, modus kejahatan dengan iming-iming upgrade menjadi nasabah prioritas juga menyasar nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Tidak jauh berbeda dengan unggahan palsu yang mengatasnamakan BCA, sebuah unggahan palsu yang mengaku sebagai manajemen BRI juga beredar di platform Instagram.

Dalam unggahan palsu itu, pelaku juga mengiming-imingi calon korban dengan nilai nominal saldo mengendap yang lebih rendah dari ketentuan berlaku untuk menjadi nasabah BRI Prioritas, yakni sebesar Rp 10 juta.

"Hal tersebut dipastikan tidak benar," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto.

Keanggotaan BRI Prioritas hanya bisa didapat nasabah dengan memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya ialah dana mengendap minimal Rp 500 juta.

Apa yang harus dilakukan nasabah?

Untuk dapat terhindar dari praktik penipuan social engineering itu, nasabah diminta oleh perbankan untuk lebih berhati-hati terhadap data pribadi yang dimilikinya.

Aestika bilang, nasabah diminta tidak menginformasikan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

"Termasuk memberikan informasi data pribadi ataupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan sebagainya) melalui saluran, tautan, atau situs web dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur dia.

Sementara itu, Adrianus bilang, sebenarnya terdapat sejumlah informasi yang harus diingat oleh nasabah agar dapat terhindar dari ancaman modus penipuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com