Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan I 2022, Pendapatan Industri Asuransi Umum Naik Jadi Rp 22,4 Triliun

Kompas.com - 21/06/2022, 11:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pendapatan industri asuransi umum tahun pada triwulan-I tahun 2022 sebesar Rp 22,4 triliun.

Angka tersebut tumbuh sebesar 7,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,7 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang mengatakan, pertumbuhan asuransi umum di kuartal-I 2022, terutama didukung lini asuransi kendaraan bermotor, asuransi kredit, dan asuransi kesehatan.

Baca juga: Prinsip Hati-hati di Balik Lonjakan Kinerja Investasi Industri Asuransi Jiwa di RI

"Pangsa pasar terbesar yang masih mendominasi lini bisnis industri asuransi umum adalah asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor dengan proporsi kedua lini bisnis ini sebesar 46,6 persen" kata dia dalam siaran pers dikutip Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Ia menambahkan, premi yang dikumpulkan asuransi properti tercatat sebesar Rp 5,7 triliun. Angka ini turun 4,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,9 triliun.

"Meskipun berdasarkan survey property redensial mengalami perbaikan di triwulan-I, tetapi (pangsa pasar) dari asuransi harta benda mencatatkan penurunan dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yakni sebesar 28,8 persen, menjadi 25,5 persen tahun ini," tambah dia.

Sementara, ia menjelaskan, asuransi kendaraan bermotor berhasil mengumpulkan premi dicatat sebesar Rp 4,7 triliun. Angka ini naik 19,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp Rp 3,9 triliun

Trinita memerinci, pangsa pasar pada lini bisnis asuransi kendaraan bermotor mengalami pertumbuhan positif sebesar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar 19,1 persen.

"Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor serta pengaruh dari kredit kendaraan bermotor yang disalurkan sebesar Rp 105,2 triliun dari tahun lalu yang hanya Rp 103,2 triliun.

Berdasarakan data yang Trinita miliki, penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebesar 2,4 persen secara tahunan menjadi sebesar yang sebesar 1,262,586 unit.

Namun di sisi lain, penjualan mobil meningkat dari triwulan pertama tahun lalu sebanyak 178.452 unit menjadi 238.504 unit di triwulan pertama tahun 2022 ini.

Sedangkan, Trinita menjabarkan, untuk posisi ketiga ditempati oleh lini bisnis asuransi kredit dengan pendapatan premi sebesar Rp 3,2 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 14 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 2,8 triliun.

Secara pangsa pasar, asuransi kredit mengambil porsi sebanyak 14,6 persen. Jumlah ini mengalami kenaikan 0,8 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

"Hal ini tentunya tak lepas dari faktor terjaganya pertumbuhan kredit baru yang juga dipengaruhi oleh membaiknya kondisi ekonomi Indonesia setelah melonggarnya peraturan PPKM di beberapa daerah," kata dia.

Sementara itu, ia mecatat, ada beberapa lini bisnis asuransi umum yang mengalami kontraksi.

"Sebagian besar lini bisnis yang mencatatkan adanya kontraksi pada triwulan-I tahun 2022 ini di antaranya adalah asuransi satelit, asuransi kecelakaan diri, energy off shore, surety ship, harta benda dan asuransi marine hull," terang dia.

Dari pencatatan klaim, Trinita menyampaikan pada triwulan-I tahun 2022 ini AAUI mencatatkan jumlah total klaim sebesar Rp 9 triliun.

Jumlah klaim tersebut naik 35,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,7 triliun.

Lebih rinci, Trinita bilang, pencatatan klaim yang mengalami kontraksi hanya pada lini bisnis asuransi energy on shore, asuransi kecelakaan diri, aviation, dan juga asuransi marine cargo. Sedangkan pada lini bisnis lainnya ada peningkatan klaim dibanding triwulan-I tahun 2021.

Baca juga: Premi Lesu, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun Jadi Rp 62,27 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com