Menurut Nadiem, praktik pembentukan dana abadi tiap perguruan tinggi mengacu pada praktek internasional di perguruan tinggi kelas dunia. MIT misalnya, menargetkan donasi dari alumni dan swasta pada tahun 2022 mencapai Rp 80 juta dollar AS.
Kemudian NTU menargetkan dana 40 juta dollar AS, dan Harvard Business School sebesar 162 juta dollar AS pada tahun 2021. Biasanya kata Nadiem, target tersebut kerap tercapai tiap tahun, ada sebanyak 40.000 alumni yang menyumbang untuk MIT, dan 1.500 alumni yang menyumbang untuk Harvard Business School.
Di sisi lain, pengelolaan dana abadi dilakukan agar perguruan tinggi tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat dan mahasiswa dari besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditingkatkan tiap tahun.
"Kita harus masih menekan dan memastikan bahwa harga entry poin masuk untuk universitas tuh affordable untuk anak-anak kita. Jadi kita enggak bisa terus naikkin UKT, kita harus mencari jalan lain karena anak-anak dan akses masih menjadi salah satu hal yang penting," sebut Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.