Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertanian Terus Berproduksi, Presiden Jokowi: Terima Kasih Petani dan Pak Mentan

Kompas.com - 07/07/2022, 14:17 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi para petani Indonesia atas kontribusinya dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

Dia mengatakan itu saat menyampaikan arahan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Medan, Rabu (7/7/2022).

Jokowi menyebutkan, harga pangan dunia mengalami kenaikan 30 sampai 50 persen imbas dari perang Rusia-Ukraina. Namun, Indonesia masih beruntung karena para petani masih berproduksi.

“Kita ini masih untung. Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik. Semoga saja tidak naik. Karena stoknya selalu ada,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Jokowi juga menyampaikan, Indonesia sudah tidak impor beras selama tiga tahun.

Untuk diketahui, produksi beras nasional pada 2019 mencapai 31,31 juta ton, kemudian meningkat pada 2020 menjadi 31,36 juta ton. Pada 2021, produksi beras juga meningkat sebesar 31,33 juta ton.

Baca juga: Tangani Wabah PMK, Mentan SYL Luncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional

“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian (Mentan) hadir di sini. Terima kasih Pak Menteri,” katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam cara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Medan, Rabu (7/7/2022).
DOK. Humas Kementan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam cara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Medan, Rabu (7/7/2022).

Jokowi juga bersyukur dengan ketersediaan dan harga beras yang relatif stabil. Pasalnya, beberapa negara di Afrika dan Asia mulai menghadapi kekurangan pangan yang akut.

Oleh karena itu, kemandirian pangan sangat penting. Jokowi pun mengajak kepada seluruh bupati dan wali kota memanfaatkan lahan-lahan sekecil apa pun untuk ditanam dan memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari

“Jangan sampai ada lahan kosong, manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita tanam di mana pun itu tumbuh dan bisa kita panen,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan, praktik pemaksimalan lahan juga penting untuk memenuhi gizi anak-anak yang akan menjadi penentu wajah masa depan Indonesia.

Baca juga: Mentan Ajak Negara-negara di Dunia Tekan Food Loss and Waste

“Kalau anak-anak kita pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tetapi, kalau anak-anak kita stunting, gizi tidak baik, nutrisi tidak tercukupi, nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan kesulitan,” imbuhnya.

Mengenai hal tersebut, Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, ketersediaan beras selama 2022 dalam kondisi aman sehingga ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor.

Sementara itu, peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Riyanto mengatakan, kinerja Kementerian Pertanian merupakan bukti keberhasilan kerja pemerintah dan SYL dalam menyelesaikan semua arahan dan perintah dari Jokowi.

“Biasanya Indonesia mengimpor beras, tapi saat bersama Mentan SYL, saya lihat beras Indonesia cukup, bahkan cenderung surplus atau jumlahnya berlebih. Semua bisa dikendalikan dalam waktu tiga tahun terakhir ini,” paparnya.

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com