JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan pertumbuhan kinerja secara bertahap hingga tahun 2025. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra optimis pertumbuhan kinerja ini akan dimulai dari semester II tahun ini.
"Proyeksi kinerja positif di tahun 2022 akan terus dioptimalkan secara bertahap hingga 2-3 tahun mendatang agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi. Optimisme tersebut terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat," kata Irfan dalam siaran pers, Rabu (13/4/2022).
Irfan menargetkan pertumbuhan kinerja Garuda Indonesia ini bisa kembali ke masa-masa sebelum pandemi untuk menghasilkan profit yang optimal bagi kinerja usaha.
Baca juga: Erick Thohir Jajaki Kerja Sama Sistem Logistik untuk Garuda Indonesia
Pertumbuhan kinerja yang diproyeksikan tersebut juga sejalan dengan akselerasi pemulihan kinerja yang tengah dioptimalkan Garuda Indonesia pasca meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.
"Oleh karenanya kami optimistis melalui momentum tercapainya homologasi PKPU, Garuda dapat secara konsisten mempertahankan capaian kinerja positif serta kedepannya dapat segera membukukan profit," jelas dia.
Irfan memaparkan, pendapatan usaha pada bulan Mei 2022 lalu, berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter maupun pendapatan penunjang lainnya.
"Capaian tersebut menjadi kinerja positif yang berhasil dicatatkan Garuda sejak akhir tahun 2021 lalu," tambahnya.
Baca juga: Emirates dan Etihad Dikabarkan Bakal Jadi Investor, Ini Tanggapan Bos Garuda Indonesia
Secara umum, walaupun pendapatan usaha Garuda Indonesia belum sepenuhnya pulih jika dibandingkan dengan periode pra-pandemi, perseroan berupaya menerapkan cost leadership yang turut diselaraskan melalui restrukturisasi kewajiban usaha pada proses PKPU.
"Oleh karenanya, dengan berbagai momentum strategis yang terus diakselerasikan Perusahaan di tahun 2022 ini, kami optimistis kinerja korporasi akan berangsur pulih dalam waktu dekat melalui basis optimalisasi kinerja positif pada lini pendapatan usaha Garuda," tambah dia.
Tidak dapat dipungkiri dengan tekanan kinerja Garuda Indonesia selama lebih dari 2 tahun terakhir berdampak pada kinerja keuangan yang mengalami penurunan kinerja yang signifikan.
Hal tersebut tercerminkan melalui kinerja operasional di tahun 2021 yang merupakan fase puncak pandemi dengan tingkat positive rate tertinggi sepanjang pandemi berlangsung di Indonesia.
Kondisi tersebut berdampak secara langsung pada tingkat kepercayaan masyarakat untuk terbang sehingga terjadi penurunan trafik penumpang secara signifikan sepanjang tahun 2021.
Sepanjang tahun 2021, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,33 miliar dollar AS atau turun 10,43 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha di tahun 2020 lalu.
Perolehan pendapatan usaha dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 1,04 miliar dollar AS, penerbangan tidak berjadwal sebesar 88,05 juta dollar AS dan pendapatan lainnya sebesar 207 juta dollar AS.
Untuk mencapai pertumbuhan kinerja, Garuda Indonesia menerapkan sejumlah strategi, antara lain restrukturisasi finansial baik untuk kewajiban usaha jangka panjang dan jangka pendek, restrukturisasi beban biaya operasional yang dilakukan melalui langkah negosiasi beban sewa pesawat, hingga biaya penunjang operasi lainnya.
Garuda Indonesia juga terus memaksimalkan upaya service improvement pada seluruh lini operasi yang turut ditunjang dengan streamlining business process melalui simplifikasi proses kerja baik untuk menurunkan beban biaya atau memaksimalkan seamless experience layanan penerbangan bagi pengguna jasa.
"Berbagai langkah strategis tersebut diharapkan dapat memaksimalkan profitabilitas pada kinerja usahanya. Hal ini terus kami optimalkan melalui pengembangan business plan Perusahaan dalam jangka panjang agar kinerja korporasi semakin agile dan adaptif dalam menghasilkan profitabilitas secara berkelanjutan," tegas Irfan.
Baca juga: Setelah PKPU, Garuda Indonesia akan Tambah 70 Pesawat hingga Akhir 2023
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.