Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20-48 Juta Ton Sampah Makanan Terbuang Per Tahunnya, Ini Saran Airlangga

Kompas.com - 16/07/2022, 13:03 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


BADUNG, KOMPAS.com - Indonesia masih dihadapkan pada sampah makanan yang pada 2000-2019 mencapai 20-48 juta ton per tahunnya. Sampah makanan ini setara dengan porsi makanan untuk 61-121 juta orang per tahunnya.

Sementara, secara global sampah makanan mencapai 17 persen dari total produksi makanan atau 931 juta ton sampah makanan pada 2019.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk itu diperlukan insiasi untuk mengurangi sampah makanan ini, baik di Indonesia maupun secara global.

Baca juga: Kurangi Sampah, KLHK Ingatkan Masyarakat Batasi Penggunaan Barang Sekali Pakai dan Belanja Tanpa Kemasan

Misalnya dengan memperkecil ukuran piring yang digunakan untuk makan sehari-hari agar porsi makanan yang diambil berkurang, sehingga tidak ada makanan yang tersisa.

"Inisiatif kecil seperti mengubah ukuran piring, mengubah dari menu prasmanan ke ala carte. Saya pikir hal bijaksana ini akan menyebabkan dampak yang signifikan," ujarnya saat acara High Level Seminar: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Bali, Jumat ( 15/7/2022).

Mengurangi Sampah Makanan sebagai Bentuk Ketahanan Pangan

Dia mengatakan, pengolahan sampah makanan ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan global.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan pengembangan diversifikasi pangan lokal termasuk strategi kebijakan terkait optimalisasi potensi pemanfaatan lahan untuk menanam pangan lokal dan pengembangan industri pengolahan pangan lokal.

"Indonesia makanan yang ditanam secara lokal seperti sagu, sorgum, serta singkong dan buah lokal," jelasnya.

Baca juga: Ini Kendala yang Dihadapi dalam Mengurangi Sampah Plastik di Indonesia

Selain itu, membangun ketahanan pangan dalam jangka panjang juga diperlukan di mana Indonesia membutuhkan penguatan yang komprehensif dari seluruh produksi pertanian dari hulu hingga hilir.

Dia menjelaskan, di hulu Indonesia telah mengembangkan kebijakan untuk melindungi sawah di provinsi seluas 3,8 juta hektar dan akan berlanjut di tiap provinsi.

Sementara di hilir, lanjutnya, pemerintah memastikan masyarakat dapat mengakses pangan yang sehat dan berkualitas melalui penguatan cadangan pangan nasional.

"Indonesia mengembangkan coporate farming boost loop food estate dan sistem terintegrasi hulu hilir lainnya yang melibatkan semua pemangku kepentingan," ucapnya.

Kendati demikian, diperlukan juga kolaborasi global untuk mengatasi masalah ketahanan pangan. Sebab, setiap negara pasti memiliki rencana masing-masing untuk menyiapkan ketahanan pangan.

"Sehingga tidak hanya untuk satu negara untuk Indonesia tetapi juga untuk kami bekerja sama setiap negara cadangan pasokan pangan, sehingga kami dapat bertukar ketika waktu dan ketika kebutuhan sangat penting untuk negara lain," tutur Airlangga.

Baca juga: Tangani Masalah Sampah yang Tak Kunjung Usai, Ini Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com