Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Disumbang Cabai Merah, Inflasi pada Minggu Kedua Juli Diperkirakan 0,59 Persen

Kompas.com - 16/07/2022, 17:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi berada pada level rendah dan terkendali.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Juli 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu kedua Juli 2022 diperkirakan sebesar 0,59 persen secara bulanan.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai merah.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Dibayangi Inflasi AS dan Potensi Resesi

"Komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai merah sebesar 0,2 persen secara bulanan (month to month)," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Selain itu, Erwin memerinci komoditas lain penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama adalah bawang merah sebesar 0,13 persen (mtm) dan angkutan udara dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,07 persen (mtm).

Selain itu, komoditas penyumbang inflasi selanjutnya yaitu tomat sebesar 0,03 persen (mtm), daging ayam ras, mie kering, nasi dengan lauk, Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT), tarif air minum PAM, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Baca juga: Inflasi AS Melesat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 15.000 per Dollar AS

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar -0,04 persen (mtm), telur ayam ras, kangkung, sawi hijau, jeruk, bawang putih, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Ke depan, Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.

"BI terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tandas dia.

Baca juga: Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen Bisa Berdampak ke Indonesia, Sinyal BI Naikkan Suku Bunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com