JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali menarik utang lewat lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Lelang Sukuk Negara dilaksanakan pada Selasa (9/8/2022).
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (10/8/2022), pemerintah mengantongi Rp 10,6 triliun dari lelang sukuk negara tersebut.
Jumlah itu lebih besar dari target indikatif lelang sukuk negara yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 7 triliun.
Baca juga: Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Akan Dilelang Besok
"Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021," tulis DJPPR.
Ada 6 seri sukuk negara yang akan dilelang yaitu SPN-S 07022023, PBS031, PBS032, PBS029, PBS034, dan PBS033.
Adapun dari keenam seri tersebut, PBS031 menjadi seri sukuk yang paling banyak dipesar dengan nilai mencapai Rp 15,3 triliun. Selanjutnya PBS032 Rp 7 triliun, PBS029 Rp 6 triliun, SPNS07022023 Rp 1,2 triliun, PBS033 Rp 708 miliar, dan PBS034 Rp 538 triliun.
Baca juga: Dirut PLN Ungkap Adanya Potensi Krisis Pasokan Batu Bara
Lelang sukuk negara dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.
Semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Baca juga: Bos Indofood Bantah Kabar soal Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.