Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Jangan Percaya Isu Ekonomi Indonesia di Ujung Resesi, Itu Hoaks Besar

Kompas.com - 11/08/2022, 14:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta kepada para pelaku UMKM tidak mempercayai kabar terkait ekonomi Indonesia di ujung resesi.

Pernyataan tersebut Bahlil sampaikan saat menghadiri pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM Perseorangan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (11/8/2022).

"Bapak, ibu semua jangan percaya isu-isu yang seolah-olah ekonomi Indonesia ini di ujung resesi, itu hoaks besar. Itu adalah orang-orang kufur nikmat," ujarnya dalam kanal Youtube Kementerian Investasi-BKPM.

Baca juga: Singapura Merajai PMA, Bahlil: Mungkin Uang Orang Indonesia

Sebab menurut Bahlil, banyak negara-negara lain iri terhadap capaian perekonomian Tanah Air yang trennya tumbuh positif meski menghadapi gejolak global. Gejolak tersebut yakni pandemi Covid-19 dan adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang juga berpengaruh terhadap negara lain, tidak hanya Indonesia.

"Kenapa? karena banyak negara mereka yang ingin seperti Indonesia terkait pertumbuhan ekonomi. Tetapi, belum mereka bisa mendapatkan itu karena memang kepemimpinan masing-masing negara itu punya style yang berbeda," kata dia.

Bahlil yang pernah menjadi Ketua Umum Hipmi ini mengucap syukur lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) berperan penting terhadap perekonomian RI.

"Kita harus bersyukur bahwa Pemerintah Indonesia dipimpin oleh Pak Jokowi yang care terhadap rakyat kecil dan UMKM. Investasi berjalan baik. Kita punya pertumbuhan investasi di atas 30 persen dibandingkan tahun kemarin. Penciptaan lapangan kerja pun terjadi," ujarnya.

Baca juga: Kenalkan OSS, Bahlil Dorong Pelajar Jadi Pengusaha Muda

Pada kuartal II-2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara secara kuartalan ekonomi Indonesia tumbuh 3,72 persen (quarter to quarter/qtq).

Maka secara kumulatif Januari-Juni 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,23 persen dibandingkan periode yang sama di 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila melihat pertumbuhan secara tahunan, realisasi itu menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia trennya terus membaik karena mengalami pertumbuhan positif sejak kuartal III 2021, yang pada saat itu tercatat tumbuh 3,51 persen (yoy).

Baca juga: Ekonomi Tumbuh 5,44 Persen, Indonesia Aman dari Resesi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com