Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan OSS, Bahlil Dorong Pelajar Jadi Pengusaha Muda

Kompas.com - 09/08/2022, 22:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mendukung penuh terhadap kegiatan yang bisa mendorong para pelajar Indonesia di luar negeri memiliki jiwa usaha dan berkontribusi untuk bangsa.

Hal tersebut menurutnya dapat menjadi jembatan investasi bagi Indonesia di kancah internasional. Kemudian, kemudahan perizinan berusaha melalui aplikasi Online Single Submission (OSS) dapat dimanfaatkan oleh para pelajar untuk membuka usaha sejak dini. Pernyataan itu ia kemukakan saat peluncuran Global Chief Executive Officer (CEO) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Senin (8/8/2022).

"Saya dukung para pelajar ini untuk membuka usaha. Teman-teman dapat menggunakan OSS untuk membuat Nomor Induk Berusaha (NIB). Jadi usaha teman-teman terlindungi secara legal," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Ada OSS dan NIB Gratis, UMKM Bisa Mulus Dapat Fasilitas Kredit Perbankan

Founder Yayasan Hanida Sri Suparni Bahlil dalam sambutannya menyampaikan, UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional yang berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan yang dapat membangun jejaring bisnis baik di dalam maupun di luar negeri bagi para UMKM melalui kolaborasi dengan PPI Dunia.

"Dengan akan diluncurkannya Global CEO PPI Dunia, kami berharap ini dapat menjadi wadah bagi siswa-siswa di luar negeri untuk memulai usaha, sehingga mereka juga bisa menjadi jembatan UMKM memiliki daya saing global," ujar Sri.

Selain itu, Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi memaparkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat wirausaha serta melahirkan pengusaha-pengusaha muda Indonesia di luar negeri serta berkontribusi dalam pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar global.

Baca juga: OSS Belum Sempurna, Bahlil Akui Ada 2 Masalah Besar

"Kami memandang bahwa dengan jaringan PPI Dunia ini menjadi suatu potensi yang luar biasa ketika presiden memberi target investasi. Ini menjadi jembatan dunia melalui program-program PPI yang ada di dunia," ucapnya.

PPI Dunia adalah organisasi pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Saat ini PPI Dunia telah memiliki jaringan di 60 negara yang tersebar di 3 kawasan, yaitu Asia-Oceania, Amerika-Eropa, dan Timur Tengah-Afrika. Kerja sama ini merupakan langkah konkrit PPI Dunia dalam menjalankan visi misi untuk berkontribusi mencapai Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Luhut soal Izin Elektronik OSS Masih Bermasalah: Suruh Steve Jobs Juga Enggak Selesai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com