Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Adopsi Komputasi Awan Penting untuk Transformasi Digital Perusahaan di Indonesia?

Kompas.com - 17/08/2022, 22:06 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Pentingnya adopsi cloud bagi startup

Selanjutnya, adopsi cloud juga sangat membantu bagi startup membangun bisnisnya. Saat ini sejumlah klien Searce Indonesia merupakan startup, bahkan ada yang unicorn.

"Justru, adopsi cloud meningkatkan nilai startup di mata investor, bukannya membebani keuangan startup. Sebab investor melihat si startup enggak punya capital investment yang besar dari sisi teknologi yang harus mereka balikin dulu modalnya," kata Bene.

Selain itu, solusi cloud malah jadi gerbang bagi startup untuk terus mengadopsi teknologi terbaru sebab teknologi cloud sendiri terus berkembang. Si pengguna cloud tak perlu bersusah payah untuk memiliki teknologi terbaru, sebab si penyedia solusi cloud atau cloud provider sudah pasti akan menyediakan teknologi terbaru dalam solusi yang dipasarkannya.

"Justru beberapa klien Searce mengatakan, mengapa mereka memilih cloud, agar investor tak melihat mereka punya tanggungjawab kapital dalam bentuk aset (IT) yang besar. Karena aset itu kan harus mereka maintan terus dan jadi expense (pengeluaran). Kalau pakai cloud kan enggak perlu, mereka tiba-tiba bangkrut ya tinggal unsubscribe account cloudnya, beres, tidak ada tanggungjawab apa-apa lagi," lanjut Bene, jebolan S-1 Marketing President University ini.

Pentingnya adopsi cloud untuk keamanan data

Keuntungan lain mengadopsi cloud bagi perusahaan adalah keamanan data. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau financial institution, hal penting bukan hanya keamanan data tapi juga data residensi, atau data tersebut harus ada di Indonesia, terutama data customer dan lainnya.

Bahkan untuk data residensi ini, Google dan Amazon sudah punya pusat data (data center) di Indonesia. Untuk memfasilitasi kebutuhan customer-nya di Indonesia, terutama financial institution, agar mereka bisa taruh data di dalam negara Indonesia.

"Dari sisi data security, kenapa data lebih aman ditaruh di cloud daripada di server sendiri? karena ketika taruh data di server sendiri, perusahaan itu harus punya antivirus, firewall dan sebagainya untuk proteksi. Tapi jika taruh data di cloud, proteksi itu sudah termasuk dalam solusi yang ditawarkan," kata Bene. 

Selain itu, ada Service Level Agreement (SLE), misal jika Google atau Amazon enggak bisa mencapai apa yang mereka janjikan dalam layanan cloud dan keamanan datanya, mereka harus bayar penalti ke customer. Sehingga komitmen keduanya jadi tinggi dan customer pun jadi merasa lebih aman.

"Kami aware, orang Indonesia pikirannya pasti ke situ, aman enggak ini, kalau cloud asumsinya semua orang bisa akses data saya? dan sebagainya. Padahal sebenarnya enggak begitu, sebab butuh credencial untuk masuk ke layanan cloud. Jadi kalau sampai ada data bocor, maka SLE berlaku, customer bisa klaim balik," ujar Bene.

Sekilas Searce

Sebagai informasi, Searce hadir di Indonesia sejak 2020. Pada 2021, Searce menempatkan Benedikta Satya sebagai Country Director untuk mengantisipasi pertumbuhan adopsi cloud yang pesat, serta persaingan bisnis cloud yang ketat di Tanah Air.

Sebelumnya, Searce Inc, perusahaan konsultasi teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), hadir di Asia Tenggara melalui Singapura, sebelum kemudian membuka bisnis di Indonesia dan Malaysia. Searce secara global berada di 13 lokasi di 8 negara. Searce saat ini bermitra dengan Google Cloud dan Amazon (AWS). 

Searce di Indonesia saat ini sudah memiliki 60 klien, dari startup, unicorn hingga perusahaan besar. 

Untuk melayani customer-nya di seluruh dunia, Searce memiliki 800 engineer. Untuk Indonesia sendiri, saat ini ada dua engineer yang melayani 60 klien, dan akan bertambah jadi 7 seiring target perusahaan menambah jumlah klien jadi 100 tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com