JAKARTA, KOMPAS.com - Risiko gejolak ekonomi global ke depannya masih tinggi. Namun demikian, ketidakpastian global ini tidak turut membuat Indonesia pesimistis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, Selasa (16/8/2022) menyebut Indonesia memiliki empat kekuatan dalam menghadapi ketidakpastian ini.
Lantas apa saja 4 kekuatan Indonesia yang dinilai dapat membantu Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depannya?
Baca juga: Jokowi Patok Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan 5,3 Persen
Saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah terkendali, aktivitas masyarakat sudah normal sehingga perekonomian kembali menggeliat. Namun, Indonesia tidak boleh lalai karena pandemi masih belum berakhir.
Presiden Jokowi mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh.
Seluruh masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan, tenaga kesehatan, TNI dan Polri, serta kementerian dan lembaga negara saling mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian global ini.
"Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh," ujar Jokowi dikutip dari YouTube DPR RI, Kamis (18/8/2022).
Kekuatan Indonesia selanjutnya berasal dari kekayaan SDA yang melimpah. Menurut Jokowi, SDA dan keanekaragaman hayati ini dapat menjadi kekuatan jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan.
Namun syaratnya, lanjut Jokowi, SDA ini harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri agar nilai tambahnya bisa maksimal.
Dengan pengelolaan SDA yang maksimal akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan
devisa, meningkatkan pendapatan negara, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Turun jadi 7,5 Persen di 2023
Kekuatan ketiga Indonesia ialah bonus demografi. Seperti diketahui, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi oleh usia produktif.
Penduduk di usia produktif ini akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional.
Kekuatan selanjutnya ialah Indonesia kini telah banyak mendapatkan kepercayaan internasional. Ini dibuktikan oleh Rusia dan Ukraina yang menjadikan Indonesia jembatan perdamaian dan Indonesia diterima negara-negara besar di kala geopolitik tengah memanas.
"Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional," ucap Jokowi.
Dia melanjutkan, kepercayaan internasional yang meningkat tajam ini dapat dirasakan di dalam negeri. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus bertumbuh pesat.
"Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52 persen di antaranya, berada di Luar Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," kata Jokowi.
Kendati demikian, kepercayaan ini juga harus direspons dengan melakukan berbagai kebijakan di sektor-sektor usaha. Misalnya dengan melakukan reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha hingga memperbaiki ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM.
Baca juga: Jokowi: Inflasi Indonesia di Bawah Rata-rata ASEAN dan Negara Maju
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.