Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terbaik, Luhut Minta Ekonomi RI Jangan Dibandingkan dengan Arab Saudi

Kompas.com - 19/08/2022, 19:55 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berbicara soal pertumbuhan ekonomi, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbaik.

Namun demikian, kata dia, jangan membandingkan kondisi ekonomi RI dengan Arab Saudi yang jauh lebih baik. Arab Saudi menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada periode kuartal II 2022, yakni sebesar 11,8 persen. Penyumbangnya tak lain adalah melonjaknya harga minyak bumi.

"Kemarin kita pada kuartal kedua, Anda lihat kita bisa 5,4 persen. Itu satu angka yang cukup bagus. Kemudian kalau lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan negara-negara lain, Anda bisa lihat kita banyak negara, Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya bagus," paparnya ketika memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Luhut Tepis RI Sepi Peminat Investasi: Kita Tidak Kekurangan Investor

"Saudi jangan dibandingkan karena saya waktu ketemu MBS (Mohammed bin Salman, Putera Mahkota Arab Saudi) itu dia baru cuan, dapat hampir 400 miliar dollar AS. Ya susah lawan dia," lanjut Luhut.

Negeri Timur Tengah ini, kata Luhut, menjadi negara paling terkaya di dunia. Mantan Staf Kepala Kepresidenan ini bilang, dengan posisi tersebut, Arab Saudi anti diatur oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS).

"Harga minyak tiba tiba naik yang tadinya dia udah mulai goyang-goyang karena habis uangnya tahu-tahu harga minyak naik. Itu mystery of life. Jadi Saudi ini sekarang salah satu negara yang paling kaya. Makanya diatur-atur Amerika juga mereka sekarang enggak mau," ucapnya.

Baca juga: Jadwalkan Bertemu Elon Musk Lagi, Luhut Bakal Tanya Kepastian Investasi Tesla

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi itu melanjutkan pertumbuhan positif pada kuartal I 2022 yang sebesar 5,01 persen (yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi sejumlah indikator baik global maupun domestik. Salah satunya pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama pada kuartal kedua tahun ini.

Seperti China dengan ekonominya tumbuh 0,4 persen, Amerika Serikat tumbuh 1,6 persen, Korea Selatan tumbuh 2,9 persen, Singapura tumbuh 4,8 persen, Vietnam tumbuh 7,7 persen, Taiwan tumbuh 3,1 persen, dan Uni Eropa tumbuh 4 persen.

Baca juga: Luhut: Industri Sawit Kungfunya Banyak Sekali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com