Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data 17 Juta Pelanggan Diduga Bocor, PLN Lakukan Investigasi

Kompas.com - 20/08/2022, 06:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) angkat suara terkait dugaan kebocoran data 17 juta pelanggannya. Data pelanggan PLN tersebut diperjual-belikan di forum online itu tengah ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Isu ini diangkat oleh akun Twitter @kotakmakan yang menyebut data pelanggan PLN diperjual-belikan di Breach Forums.

Berdasarkan tangkapan layar Breach Forums yang didapat Kompas.com, penjual menawarkan data pelanggan PLN tanpa menyebutkan harga.

Baca juga: Laba PLN Melonjak Jadi Rp 17,4 Triliun, Stafsus Erick Thohir: BUMN Berada di Jalur yang Benar

Adapun data yang dijual mulai dari informasi ID pelanggan, nama, dan alamat konsumen, hingga besarnya penggunaan listrik dalam Wh dan tipe energinya.

Penjual tersebut pun memberikan 10 sampel data dari 17 juta data pelanggan PLN yang dijualnya untuk menyakinkan calon pembeli.

PLN lakukan investigasi

Menanggapi hal itu, Juru bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan data yang beredar adalah data replikasi bukan data transaksional aktual dan sudah tidak update. Ia pun mengklaim data yang dikelola PLN dalam kondisi aman.

Baca juga: Dirut PLN Ungkap Adanya Potensi Krisis Pasokan Batu Bara


“Kami pastikan server data milik PLN aman dan tidak dimasuki pihak lain. Data transaksi aktual pelanggan aman,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Ia menyatakan PLN terus menerapkan keamanan berlapis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk tindakan pengamanan yang sangat ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data-data pelanggan.

Oleh sebab itu, dalam kasus jual-beli data pelanggan PLN tersebut, PLN melakukan investigasi dan melibatkan aparat penegak hukum.

“Kami sedang melakukan investigasi atas user-user yang terotorisasi dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum bilamana ditemukan indikasi pelanggaran hukum menyangkut kerahasiaan data perusahaan,” pungkas Gregorius.

Baca juga: PLN Kirim Surat kepada 20 Perusahaan terkait Sertifikat EBT

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com