Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sudaryono, B.Eng.,MM.,MBA
Ketua Umum APPSI

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia – APPSI

Stabilisasi Harga dan Pasokan Kebutuhan Pokok

Kompas.com - 23/08/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Strategi ini akan berimplikasi pada penetapan harga wajar, apabila terjadi kenaikan juga wajar dan para industrialis akan mendapat keuntungan normal.

Percepat kinerja ID Food Holding BUMN Cluster Pangan

Pada praktiknya, produksi pangan hasil industrial telah dibentuk oleh holding BUMN Perkebunan Indonesia baik untuk produksi gula dan minyak goreng.

Yang patut dilakukan kedepan adalah menambah skala produksi untuk pemenuhan kebutuhan minyak goreng. Ini penting mengingat jumlah perusahaan minyak goreng di Indonesia masih terbatas, sementara kebutuhan minyak goreng sangat besar.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, kebutuhan minyak goreng nasional 5,7 juta ton per tahun.

Selain itu, pemerintah perlu serius memperbaiki kinerja holding cluster pangan. Mengingat masih banyak produk pangan yang belum diintervensi pada pasar pangan oleh pemerintah seperti daging sapi, daging ayam, telur dan tepung. Harga komoditi sangat volatile di pasar.

Kinerja Holding BUMN Pangan dengan nama ID FOOD yang telah diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari 2022, sangat dinantikan untuk mengatasi anjloknya harga pangan ketika barang oversupply, serta menjual dan mendistribusikan komoditi pangan tersebut ketika harga mengalami kenaikan guna menstabilkan harga.

Peran Holding BUMN Sektor pangan dalam pasar sangat penting agar tercipta stabilitas harga dan ketersedian pasokan pangan sesuai kebutuhan pasar.

Sebagai contoh, peran Perum Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras dan menjaga stok beras nasional. Sepanjang tahun 2022, harga beras stabil, kalaupun ada dinamika harga maka cenderung masih pada ambang batas normal.

Perum Bulog melakukan pembelian gabah petani di saat harga gabah anjlok saat panen raya. Perum Bulog membeli sesuai Harga Pokok Pemerintah.

Namun di saat harga beras di pasar melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), maka Perum Bulog melakukan operasi pasar dengan menjual beras sesuai dengan HET. Tindakan ini akan mendorong harga beras terkendali.

Saat ini Perum Bulog diberikan tugas tidak hanya menjaga stabilitas harga beras, namun juga komiditas pangan lainnya: kedelai, minyak goreng, gula dan daging.

Inovasi Perum Bulog mengeluarkan merek dagang produk pangan “KITA’ patut diapresiasi. Namun kapasitasnya terbatas sehingga tidak mampu menjangkau semua segmentasi pasar pangan.

Untuk itu perlu didukung dan terintegrasi dengan perusahaan BUMN yang memproduksi bahan pangan.

Sebab itulah, percepatan kinerja ID Food selaku holding BUMN sektor pangan sangat mendesak untuk diwujudkan.

Stabilisasi harga kebutuhan pokok pangan tidak bisa menggunakan satu kebijakan tunggal. Ada banyak pilihan kebijakan dan melibatkan lintas sektoral dan bidang pemerintahan.

Untuk itu dibutuhkan satu Lembaga negara yang mampu mengkoordinasikan semua pihak, baik itu pada lintas kementerian maupun lembaga negara lainya yang memiliki persinggungan dan tanggung jawab dalam menyediakan stok, pasokan dan stabilitas pangan nasional.

Dalam UU No.18 Tahun 2012 tentang pangan telah mengamanatkan pembentukan lembagan pangan nasional.

Namun sejak 9 tahun setelah UU Pangan ini ditetapkan, baru dibentuk Lembaga pangan nasional pada tanggal 16 juli 2021.

Lembaga Pangan Nasional bertugas menjaga stabilisasi harga dan stok pangan tersedia sesuai kebutuhan.

Begitu besar tanggung jawab LPN, sekaligus juga membawa misi mulia, yakni menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Namun apakah, LPN mampu memikul tanggung jawab itu. Tentu hanya waktu yang bisa menjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com