Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Transfer BI Fast Bisa Lebih Murah dari Rp 2.500

Kompas.com - 30/08/2022, 19:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berupaya untuk memberikan layanan transfer antarbank melalui BI Fast dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat.

Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Fitria Irmi Triswati mengatakan, ke depannya biaya transfer BI Fast yang saat ini Rp 2.500 per transaksi sangat mungkin diturunkan.

Hal ini lantaran BI ingin mendukung UMKM agar dapat melakukan transfer antarbank tanpa terbebani biaya transfer lantaran perputaran uang di UMKM sangat cepat.

"Ke depannya tentu biaya transaksi BI Fast ini sangat mungkin diturunkan mungkin secara bertahap," ujarnya saat Taklimat Media, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Luhut Dorong Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik agar Impor BBM Berkurang

Dia menjelaskan, biaya transfer BI Fast dapat lebih murah dengan memperhatikan keberlangsungan banyak faktor dan berdasarkan evaluasi berkala BI.

Terlebih, BI berencana memperluas layanan BI Fast sehingga ke depan BI Fast tidak hanya melayani transfer antar bank (credit transfer) tetapi juga dapat melayani direct debit, bulk credit, dan request for payment pada tahun 2023.

Setelah itu, BI juga akan memperluas layanan BI Fast ke sistem pembayaran ritel antarnegara atau cross border payment.

"Tentunya kita mempertimbangkan potensi transaksi ke depan, apalagi ini sejalan dengan perluasan layanan yang tidak hanya credit transfer," jelas Fitria.

Baca juga: Baru 1 Bank Asing Jadi Peserta BI Fast, BI Ungkap Penyebabnya

Dia melanjutkan semakin banyaknya jumlah peserta BI Fast juga menjadi pertimbangan untuk BI menurunkan biaya transfer BI Fast.

Sebab sejak 21 Desember 2021, peserta BI Fast sudah mencapai 77 peserta dari bank dan lembaga nonbank di mana ini sudah mencakup 85 persen pasar sistem pembayaran ritel nasional.

"Peningkatan transaksi juga diharapkan datang dari perluasan bank peserta dengan batch-batch selanjutnya dan juga perluasan kanal. Sehingga betul, sangat dimungkinkan biaya transaksi BI Fast ke depannya dapat lebih murah," tuturnya.

Baca juga: Gema Knalpot Purbalingga, dari Dusun Pesayangan hingga Diakui Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com