Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RHB Sekuritas: Waran Terstruktur Jawaban bagi Investor yang Ingin Harga Saham Terjangkau

Kompas.com - 19/09/2022, 15:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT RHB Sekuritas resmi menerbitkan tiga waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/9/2022). Ketiga waran terstruktur itu menggunakan aset dasar atau underlying asset saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Waran terstruktur merupakan instrumen investasi berupa efek yang memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying asset, pada harga dan tanggal yang telah ditentukan. Adapun underlying asset tersebut merupakan saham-saham yang masuk dalam konstituen indeks IDX30.

"Produk ini sebenarnya merupakan jawaban untuk diversifikasi instrumen investasi, bagi investor di Indonesia yang menginginkan harga saham lebih terjangkau, volatilitas yang gesit," ujar Direktur Utama RHB Sekuritas Indonesia Thomas Nugroho dalam penerbitan waran terstruktur, Senin.

Baca juga: Waran Terstruktur Pertama Resmi Meluncur di Bursa Efek Indonesia

Untuk menjamin keamanan investor, Thomas menekankan produk waran terstruktur diawasi oleh BEI dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, dalam penerbitan waran terstruktur anggota bursa menggunakan underlying asset saham yang masuk ke dalam indeks IDX30.

"Kami tentunya mengingatkan bahwa memang produk ini adalah high risk dan high return," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BEI Jeffrey Hendrik menilai waran terstruktur memiliki potensi yang besar di pasar modal Tanah Air. Ini terlihat dari tingginya permintaan dan nilai transaksi waran terstruktur di pasar regional.

"Kajian kami menunjukkan produk Waran Terstruktur ini akan memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat menjadi pilihan bagi para investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia," ucap dia.

Baca juga: Tembus Rp 90.000 Per Kg, Cek Daftar Harga Cabai Rawit di Jakarta Hari Ini

Mekanisme perdagangan waran terstruktur

Asal tahu saja, mekanisme perdagangan waran terstruktur tidak berbeda dengan equity waran yang saat ini sudah marak diperdagangkan di bursa. Perbedaan waran terstruktur dan equity waran adalah pada penerbit dan pada metode penyelesaian saat jatuh tempo. 

Equity waran diterbitkan oleh perusahaan/emiten dari saham yang menjadi underlying, sedangkan waran terstruktur diterbitkan oleh anggota bursa yang memenuhi persyaratan OJK. Selain itu, penyelesaian waran terstruktur pada saat jatuh tempo menggunakan cash settlement, bukan penyerahan saham (physical settlement) seperti equity waran.

Dengan demikian, investor yang waran terstrukturnya memiliki nilai in the money, akan menerima cash sebesar selisih dari harga pasar dengan harga exercise. Jika investor tidak ingin menyimpan waran terstruktur hingga jatuh tempo, investor dapat memperjualbelikannya di pasar sekunder layaknya equity waran.

Selain itu, investor tidak perlu khawatir atas likuiditas waran terstruktur di pasar sekunder, karena terdapat liquidity provider yang memastikan investor dapat membeli atau menjual waran terstruktur setiap saat di pasar sekunder.

Baca juga: Shopee Berikan Pesangon dan Fasilitas Asuransi bagi Karyawan yang Kena PHK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com