Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Penyebab 90 Persen "Startup" Gagal Berkembang

Kompas.com - 26/09/2022, 11:19 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebab 90 persen startup atau perusahaan rintisan gagal saat merintis bisnisnya.

Ia mengingatkan pentingnya untuk melihat kebutuhan pasar sebelum memulai bisnis startup. Hal ini sangat penting sebagai cikal bakal startup berkembang dan bertumbuh menjadi ekosistem yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Hati-hati, 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis, karena tidak melihat kebutuhan pasar yang ada,” kata Jokowi dalam pembukaan BUMN Startup Day di ICE BSD, Senin (26/9/2022).

Jokowi mengungkapkan, selain startup harus memulai bisnis dengan menjawab kebutuhan masyarakat, startup juga harus memastikan dana yang ada untuk mendorong pengembangan bisnisnya.

Baca juga: KKP Ajak Startup Garap Ekonomi Biru

Startup itu berangkatnya harus dari kebutuhan pasar yang ada itu apa. Startup gagal merintis, juga karena kehabisan dana,” kata dia.

Jokowi menekankan pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan fungsinya dalam mendorong ekosistem pada startup. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya venture capital dalam memastikan pendanaan startup.

“Ini nantinya fungsi venture capital, dan fungsinya BUMN agar ekosistem besar yang ingin bisa saling sambung semuanya, dan terdampingi dengan baik, agar tidak gagal untuk masuk ke pasar atau (bisa) mendapat peluang yang ada di negara kita,” kata Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi, ekonomi digital akan menjadi salah satu pertumbungan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, Erick memperkirakan di tahun 2030 ekonomi digital di Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai Rp 4.500 triliun, atau 40 persen dari total ekonomi di Asia Tenggara.

Baca juga: Kala Gelombang PHK Startup Digital Masih Berlanjut...


“Ini pertumbuhan yang luar biasa. Momentum ini juga bersamaan dengan mayoritas penduduk muda, sekarang 54 persen populasi adalah masyarakat dengan usia di bawah 35 tahun. Artinya Indonesia punya market yang besar dan potensi menjadi sebuat kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber daya manusianya ini tidak bisa terelakkan lagi,” tegas Erick.

Erick mengungkapkan, saat ini BUMN memiliki venture capital yang sudah berinvestasi di 336 startup melalui Merah Putih Fund. Adapun beberapa perusahaan yang bisa mendapat pendanaan dari Merah Putih Fund yakni startup yang memiliki founder orang Indonesia, perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan bayar pajak di Indonesia, serta prioritas go public di Indonesia.

“Di BUMN Startup Day ini kita coba mebdorong BUMN untuk mulai dekat dengan startup. Kita minta BUMN tidak langsung berinvestasi, tapi harus ada pendampingan dengan para venture capital di BUMN,” ucap dia.

Baca juga: Reformasi Industri Keuangan Non-Bank, Asosiasi Modal Ventura: Positif untuk Startup Fintech

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com